Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat mengatakan sebanyak 26 perusahaan akan menjadi anggota BEI tahun ini. Dari total jumlah yang akan masuk, lima perusahaan sudah resmi menjadi perusahaan terbuka. Sedangkan dana yang diraih oleh lime emiten baru itu mencapai Rp 352 miliar. “Artajasa dan Harvest sudah tidak masuk lagi dalam pipeline,” kata Samsul Hidayat dalam diskusi akhir pekan lalu.
Dari 26 emiten ini, yang sudah mini ekspose adalah Kota Satu Properti, Trimuda Nuansa Citra, Gresik Jasatama, Medikaloka Hermina, Sarimelati Kencana dan Sriwahana Adityakarta.
Adapun lima emiten yang sudah melantai di pasar modal Indonesia PT Sky Energy Indonesia Tbk., PT Jaya Trishindo Tbk., PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk. dan PT LCK Global Kedaton Tbk. dan PT Indah Prakasa Sentosa Tbk.
Research Manager PT Shinhan Sekuritas Indonesia Teuku Hendry Andrean mngungkapkan, calon emiten yang masuk ke pasar modal cenderung lebih banyak berasal dari kalangan usaha kecil dan menengah. Bila perusahaan yang melantai di pasar modal Indonesia tidak memiliki laba atau tak memiliki prospek yang baik, investor cenderung urung berinvestasi jangka panjang di saham emiten baru.
Teuku Hendry mengatakan, terkadang investor ritel mengalami kesulitan untuk mencari saham investor baru di pasar. Padahal aktivitas transaksi paling besar lebih banyak dilakukan investor ritel dan berpotensi meningkatkan kinerja saham emiten-emiten baru.
BEI optimistis, tahun ini bisa menjaring 35 emiten baru. Di tengah kemudahan untuk mencari pasar modal dengan skema IPO bagi UKM, BEI mulai ramai dikunjungi perusahaan dari daerah-daerah. BEI juga mengajak perusahaan yang potensial untuk diajak IPO guna mengejar target BEI meningkatkan kapitalisasi pasar saham Indonesia mencapai Rp10.000 triliun pada akhir 2019 mendatang.