Kebakaran hutan dan lahan mulai menghantui terutama di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Pemerintah menyebut pembakaran lahan karena faktor kesengajaan dan sudah menjadi kebiasaan masyarakat.
Untuk meminimalisir karhutla, maka pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Kemenko Perekonomian menyiapkan sistem pembukaan lahan baru tanpa dibakar.
“Kita siapkan instrumen penting seperti early warning-nya. Kalau hotspot-nya termonitor, tapi kemudian early warning sampai ke tingkat desa itu yang kita siapkan,” ungkap Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Selasa (15 Maret 2016)
Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru melansir ada sebanyak 42 titik panas terpantau di wilayah Sumatera, Selasa pagi.
Sebanyak 31 titik terdapat di Provinsi Riau, sisanya terpantau di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) sebanyak 1 titik, Sumatera Utara 7 titik panas, Kepulauan Riau 1 titik panas serta Sumatera Selatan 2 titik.
Jumlah titik panas di Riau cenderung meningkat dibandingkan dari hasil pemantauan BMKG Pekanbaru sampai Senin (14/3/2016) sore yang hanya 24 titik. R3