Amokrane Sabet, warga negara Prancis yang menusuk polisi hingga tewas ini akhirnya meregang nyawa setelah ditembak timah panas oleh petugas kepolisian Bali. Sabet menolak saat hendak diamankan petugas di tempat tinggalnya di Kuta Utara, Badung, Bali.
Alasan polisi mengamankan Sabet karena izin tinggalnya di Indonesia sudah habis sejak September 2015. Polisi bahkan mendapat laporan, jika pria bertubuh kekar ini kerap membuat onar di lingkungan tinggalnya selama di Bali.
“Selain izin tinggal habis, dia juga sering membuat onar. Misalnya makan di restoran tidak pernah mau membayar. Begitu ditagih dia marah-marah dan menantang,” ucap Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Sugeng Priyanto, Senin (2 April 2016)
Menurut kronologis kepolisian atas tewasnya Sabet terjadi ketika, mantan petarung di Mixed Martial Arts (MMA) melawan polisi saat hendak dibawa ke Polda Bali.
Dengan mempersenjatai diri dengan pisau , Sabet menantang petugas polisi untuk berkelahi dan menantang dirinya agar ditembak, serta berkata kasar.
Peringatan pertama, polisi melemparkan tembakan ke udara. Namun hal tersebut tidak membuat Sabet ciut nyali, malah Sabet berbalik menyerang seorang polisi bernama Brigadir Anak Agung Sugiarta dengan pisau.
Delapan tusukan di bagian leher menyebabkan Brigadir Anak tewas. Selanjutnya sisa polisi yang ikut dalam penjemputan Sabet pun langsung melakukan penembakan ke arah pelaku. Sabet pun akhirnya dinyatakan tewas.
Hingga saat ini, jenazah polisi dan Amokrane Sabet masih dititipkan di ruang jenazah Instalasi Forensik RSUP Sanglah untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.R3