Asosiasi Petani Kelapa Sawit Petani Inti Rakyat (Aspekpir) menunggu gebrakan dalam mengakselerasi peremajaan sawit petani kecil, setelah Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementerian Pertanian, Andi Nur Alamsyah resmi dilantik sebagai komisaris PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V yang merupakan salah satu anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPP Aspekpir, Setyono saat bertemu dengan Andi di Pekanbaru, Jumat (27/1). Dia menilai, kebijakan dan strategi yang ditempuh Andi Nur memiliki peran besar dalam memperkuat petani sawit yang maju dan modern.
Terlebih lagi, kata Setyono, dalam tiga tahun terakhir PTPN V di bawah kendali Chief Executive Officer Jatmiko Santosa terbukti berhasil meningkatkan kesejahteraan petani sawit melalui penerapan pola kemitraan yang transparan, dan mengutamakan penguatan petani mitra dan petani swadaya melalui berbagai program inisiatif.
Pertama, kami sangat bersyukur Pak Dirjen sekarang berada di PTPN V. Beliau sosok yang sangat aktif dan memiliki semangat tinggi demi kemajuan sawit. Kemudian, kita ketahui bersama di PTPN V juga ada Pak Jatmiko yang telah merombak dan mentransformasi total pola kemitraan di Riau ini untuk memperkuat PSR. Sinergi dua sosok ini kami pendamping akan berpengaruh besar dalam peremajaan sawit ke depannya, tidak hanya di Riau, namun di Indonesia pada umumnya,” kata Setyono.
Dia melanjutkan, saat ini para petani menghadapi beragam masalah pelik untuk meremajakan sawit renta. Namun, ia berharap dengan diangkatnya Andi sebagai komisaris PTPN V yang menggandeng 51 ribu lebih hektar lahan petani mitra, dapat menjadi kesempatan bagi pria kelahiran Pinrang tersebut menjadi momen yang tepat untuk mengurai persoalan yang ada.
“Sudah pasti, dengan beliau menjadi komisaris PTPN V, maka akan semakin jelas mengetahui permasalahan yang dihadapi petani sawit,” paparnya.
Lebih jauh lagi, Setyono juga berharap Andi dapat mendengar lebih banyak suara hati para petani.
“Selaku Aspekpir, kami ingin dapat berkolaborasi dengan Pak Dirjen. Aspekpir adalah mitra pemerintah untuk memajukan perkebunan rakyat. Kita harus lebih bersemangat lagi demi kemajuan perkebunan sawit Indonesia,” ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian BUMN menunjuk Andi Nur Alamsyah sebagai komisaris PTPN V yang berkantor pusat di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Kapasitas Andi sebagai Dirjen Perkebunan diharapkan mampu memperkuat anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara itu yang dalam tiga tahun terakhir fokus mentransformasi dan mengakselerasi peremajaan sawit di Bumi Lancang Kuning.
Selama tiga tahun terakhir, PTPN V telah menjadi perusahaan perkebunan milik negara dengan PSR terluas di Indonesia yang mencapai 9.000 hektare dan ditargetkan mencapai 22.444 hektare hingga 2026 mendatang.
Peremajaan sawit yang dilaksanakan PTPN V berbanding lurus dengan peningkatan produktivitas petani mitra. Pada 2021 lalu, produktivitas petani yang bermitra dengan PTPN V mencapai 26 ton per hektare per tahun.
Angka itu jauh dari rerata nasional sebesar 19 ton per hektare per tahun. Kemudian, sejak 2021 lalu, PTPN V juga meluncurkan program penyediaan jutaan bibit sawit unggul secara berani kepada masyarakat sebagai bagian penguatan peremajaan sawit petani.