Transportasi darat ternyata belum aman dan nyaman. Calo bergentayangan hingga penumpang dirugikan. Calo yang bermain dengan kondektur terjadi di hampir seluruh bus. Kementerian Perhubungan perlu menertibkan ini.
Jika bepergian dengan menggunakan jasa transportasi darat waspadalah. Sebab tidak banyak angkutan ini memberi pelayanan baik. Terbanyak justru seperti penipu. Menipu penumpang yang menggunakan armadanya.
Pernah dalam perjalanan menuju Situbondo dari Terminal Bungurasih, Surabaya. Bus Patas AC ini dalam tiketnya tertulis harga Rp 275 ribu. Karena itu seperti harga resmi, maka langsung dibayar.
Kebetulan bus A ini tersedia smoking area. Dalam perjalanan, untuk menghindari kebosanan, maka beberapa penumpang berpindah ke area ini untuk merokok. Disinilah semua ‘penipuan’ itu terkuak.
Untuk tujuan Surabaya – Situbondo, ternyata harganya bervariasi. Ada yang Rp 275 ribu, ada yang Rp 150 ribu, dan ada pula yang Rp 450 ribu. Namun karena semua penumpang itu tadi dibawa masuk ke dalam bus melalui calo, maka mereka tak bisa protes. Kendati saat membayar di dalam bus, kondektur itu yang menulis harga dan menerima uangnya.
Dalam bus yang sama, ternyata ada yang lebih mengejutkan. Beberapa penumpang tujuan Denpasar, harganya justru lebih murah, kendati juga berbeda-beda. Ada yang kena Rp 150 ribu, ada yang Rp 175 ribu. Dan ada pula yang cuma membayar Rp 120 ribu.
“Biasanya mereka melihat mas, ini orang yang jarang naik bus atau sudah langganan. Nah yang baru itu yang biasanya ditipu,” kata Warno (35), warga Surabaya yang bekerja di Denpasar, Bali.
Kayaknya Menteri Perhubungan perlu melakukan tindakan tegas terhadap bus yang nakal ini. Jika tidak, maka tidak akan ada kepastian harga, dan rakyat akan terus-terusan menjadi korban. jss