Di negara asalnya, akupunktur dan moksibasi menduduki peringkat paling tinggi sebagai pengobatan alternatif. Lebih prestisius dibanding pengobatan medis.
Adanya temuan-temuan ilmiah bukan melunturkan popularitas metode kuno ini. Sebaliknya, malah dicobakan pada penyakit ganas semacam AIDS. Malah lewat riset mutakhir diketahui, bahwa akupunktur dan moksibasi mampu memulihkan pasien kecanduan narkoba.
Kasus HIV/AIDS yang masih merebak belum teratasi dengan tuntas. Kini, disusul dengan ancaman maut narkoba. Narkoba yang juga dikenal dengan nama zat adiktif memang pembunuh berdarah dingin. Sebab, adiktif berarti menimbulkan kecanduan dan cenderung menambah porsi pemakaian.
Diam-diam, menghabisi kehidupan melalui kenikmatan yang maya. Sindrom semacam ini sangat sulit disembuhkan. Bagaimana cara kerja akupunktur dan moksibasi melumpuhkan ketergantungan terhadap benda-benda laknat itu?
Ilmu pengobatan Cina tak pernah lepas dari prinsip pengolahan energi. Prinsip ini memandang tubuh manusia mengandung daya hidup yang disebut dengan Qi atau Chi. Qi dalam tubuh manusia dibentuk dari luar dan dari dalam. Dari dalam disebut dengan Yuan Qi atau Qi sejati, yang didapat secara turun-temurun.
Sedangkan yang dibentuk dari luar disebut Jing berasal dari makanan, udara, dan lingkungan. Qi ini terletak pada titik-titik tertentu yang disebut meridian. Jika Qi bergerak lancar sepanjang meridian, maka seseorang dapat melakukan aktivitas dengan baik. Tubuhnya dikatakan sehat dan akan jatuh sakit jika aliran Qi terhambat.
Sebagai energi dasar yang menggerakkan seluruh tubuh, wujud Qi bermacam-macam. Sesuai dengan fungsi dan letaknya Qi memiliki banyak nama :
- Ying Qi (Qi Makanan) yang berfungsi utama memproduksi sel-sel darah merah.
- Wei Qi (Qi Pertahanan Tubuh) yang berfungsi mempertahankan tubuh dari serangan penyebab penyakit luar dan mengatur penyesuaian keadaan dalam dan luar tubuh.
- Jin berfungsi menghangatkan dan memelihara otot dan melembabkan kulit.
- Jin berfungsi melembabkan/ pelumas persendian dan memperkuat sumsum tulang dan otak.
Penanganan pasien HIV/AIDS difokuskan pada pengolahan Wei Qi, yakni meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya. Orang yang terkena virus HIV ibarat rumah tanpa pintu. Apapun bisa masuk, bersarang di dalam, dan merusak isinya sedikit demi sedikit.
Jika keadaan tubuh yang terbuka ini dibiarkan saja maka penyakit yang paling ringan pun akan mampu mematikan karena sistem kekebalan tubuh telah lumpuh. Mengaktifkan Wei Qi berarti memasang pengaman dan memperbaiki keadaan tubuhnya.
Atasi Saat Ketagihan
Bahaya narkoba adalah bahaya berantai yang ujungnya maut. Penanggulangan kesehatan maupun psikologisnya juga harus berkelanjutan. Gejala-gejalanya harus terdeteksi sejak awal.
Saat ketagihan atau putus obat, seorang pecandu narkoba akan merasa nyeri kepala, mual, kedinginan, muntah, peka terhadap cahaya termasuk meningkatnya ketegangan fisik dan psikis. Gejala lain dapat berupa salah tingkah dan rasa tak nyaman. Puncaknya jika ia kehilangan daya nalar dan akal sehatnya sehingga bertingkah tak lebih dari orang gila seperti pada para pecandu alkohol.
Prinsip pengobatan pecandu narkoba adalah mengembalikan kondisi tubuhnya ke titik normal. Pada saat ketagihan, fisik dan psikisnya mengalami ketegangan dan keadaan ini berlangsung terus-menerus.
Akupunktur dan moksibasi dilakukan khususnya untuk mengimbanginya dengan memberikan ketenangan dan rasa rileks sehingga sistem tubuhnya kembali normal. Yang agak menyulitkan, pengobatan dilakukan pada saat pasien mengalami ketagihan dan gejala putus obat sehingga akupunkturis harus siaga 24 jam.
Metode Pengobatannya
Bila di suatu tempat tertentu di tubuh (titik Akupunktur) diadakan perangsangan (khususnya dengan moxa atau api) maka yang akan bereaksi adalah lokasi dimana titik Akupunktur itu dilakukan.
Perangsangan panas, lokasi sepanjang meridian dimana titik akupunktur itu berada, dan organ tubuh (organ dalam, jaringan tubuh, panca indera dsb) yang berhubungan dengan meridien titik tersebut.
Moksibasi untuk menangani pasien pecandu narkoba dilakukan di titik-titik sekitar telinga karena di daerah ini terdapat titik-titik akupunktur yang mengendalikan ketegangan, baik fisik maupun psikis.
Salah satu titik utama dalam pengobatan ini adalah titik paru-paru, karena sitem pernafasan dianggap merupakan sistem yang dominan dalam manifestasi fisik dan psikis akibat reaksi dari putus obat.
Sedangkan titik-titik di sekitar telinga itu antara lain :
- Titik shen Men telinga, karena pengaruhnya sebagai penenang
- Titik Fei Shu dapat mempengaruhi langsung ke organ paru.
- Titik Hasu di depan telinga, untuk mengatasi keinginan untuk kembali minum Alkohol.
- Titik He Gu untuk gangguan nyeri/sakit kepala.
- Titik Wai Guan untuk gangguan tidak nyaman dan mengatasi rasa dingin.
- Titik Nei Kuan untuk mengatasi mual dan muntah.
- Titik Zu San Li untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Dan titik-titik lain disesusaikan dengan gejala-gejala yang timbul.
Selain terapi tersebut diatas sebaiknya penderita juga berkonsultasi dengan psikiater (dokter ahli jiwa) untuk membentuk sikap mental agar mampu mencegah kambuhnya keinginan bergelut kembali dengan obat-obatan terlarang. izma/jss