Presiden French Alliance for Sustainable Palm Oil, Guillaume Reveilhac mengatakan Indonesia perlu menyampaikan rencana-rencana dan komitmennya terhadap pencegahan kebakaran lahan agar menghindari pemboikotan komoditas sawit. Pasar Eropa sangat memahami bencana ini diperparah oleh El Nino dan juga terjadi di seluruh belahan dunia.
Guillaume menyatakan siap menjadi mitra konstruktif bagi sawit indonesia.
“Kami terkendala dengan minimnya informasi yang bisa disampaikan kepada para pemangku kepentingan sawit di Eropa” ungkap Guillaume
Menurut Guillaume, pasar Eropa saat ini juga sangat membutuhkan pasokan data informasi yang akurat dan rutin dari pemerintah Indonesia dan pelaku industri dalam melakukan pencegahan dan pemadaman kebakaran lahan. Kebutuhan itu nanti disosialisasikan kepada para pengguna sawit untuk menghindari pemboikotan.
Sesuai hasil kesepakatan dalam acara konferensi EPOC 2015 di Milan, Itali akhir Oktober lalu yang menyatakan bahwa memboikot dan mengganti sawit Indonesia bukan suatu alternatif yang baik bagi pasokan bahan makanan di Eropa. Pasar Eropa lebih menghendaki Indonesia meningkatkan pasokan minyak sawit.
Dalam dialog yang dihadiri belasan pemangku kepentingan di Eropa, Sekretaris Jendral Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia (Gapki) Togar Sitanggang juga menyampaikan kesiapannya berbagi informasi tentang upaya pelaku sawit di Indonesia dalam melakukan pencegahan kebakaran lahan. “Pasar Eropa perlu tahu bahwa kontribusi sawit terhadap kebakaran lahan di Indonesia sangatlah kecil dan terjadi hanya di sekitar perkebunan sawit” tutur Togar.