Pengusaha perkebunan kelapa sawit mendukung penandatanganan piagam pembentukan Dewan Negara-negara Penghasil Minyak Sawit atau Council of Palm Oil Producer Countries (CPOPC) di Kuala Lumpur pada Sabtu 21 November 2015 lalu. Kerja sama ini akan mempermudah koordinasi dan mendorong kerja sama pengembangan industri minyak sawit serta memperkuat posisi kedua negara sebagai produsen minyak sawit terbesar dunia.
“Kami menyambut baik inisiatif ini karena akan mempererat kerja sama antara sesama negara penghasil minyal sawit, baik secara government to government, maupun business to business,” ungkap Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono dalam sambutannya di Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2015, di Nusa Dua, Bali, Kamis (26 November 2015)
Menurut Joko, Pemerintah dapat melakukan harmonisasi dan promosi skema industri minyak sawit yang berkeberlanjutan dan mengembangkan kawasan khusus pengembangan industri pengolahan minyak sawit yang berkelanjutan.
Selain itu, Joko juga mengatakan GAPKI mengapresiasi kebijakan pemerintah dalam mandatori B15 dan mengenakan pungutan terhadap CPO dan produk turunannya sebagai instrumen mendukung berbagai aktivitas untuk mengembangkan industri minyak sawit.
Manfaat yang diharapkan, kata dia, adalah meningkatkan pemanfaatan CPO dalam negeri dan mengurangi pasokan sehingga harga CPO di pasar internasional meningkat. Selanjutnya, kata dia, industri akan memiliki pendanaan yang kuat untuk pengembangan SDM, penelitian dan pengembangan serta penanaman kembali kebun petani. R3