• Latest
  • Trending
  • All
Harga Tender Boidiesel Harus Dikaji Ulang

Harga Tender Boidiesel Harus Dikaji Ulang

03/19/2014
Apkasindo Aceh Sebut Harga Sawit 1 Ton Setara Pupuk 1 Sak

Harga CPO Melonjak, Emiten Sawit Cuan Hingga Rp 295,6 miliar

05/27/2022
Kemenko Bidang Ekonomi Sebut Indonesia Raja Sawit Global

Kemenko Bidang Ekonomi Sebut Indonesia Raja Sawit Global

05/27/2022
Kementan Terapkan Uji DNA Benih Sawit Demi Tingkatkan Produktivitas

Kementan Terapkan Uji DNA Benih Sawit Demi Tingkatkan Produktivitas

05/27/2022
Limbah Sawit PKE Sebanyak 7 Ribu Ton di Ekspor ke Korsel

Limbah Sawit PKE Sebanyak 7 Ribu Ton di Ekspor ke Korsel

05/27/2022
Menko Marves – GIMNI Sebut Audit Perusahaan Sawit Butuh Badan Khusus

Menko Marves – GIMNI Sebut Audit Perusahaan Sawit Butuh Badan Khusus

05/26/2022
Sejumlah Pabrik di Belitung Kembali Beli Hasil Panen Petani Sawit

Sejumlah Pabrik di Belitung Kembali Beli Hasil Panen Petani Sawit

05/26/2022
Sejumlah Pabrik di Belitung Mulai Menerima Sawit Petani

Sejumlah Pabrik di Belitung Mulai Menerima Sawit Petani

05/26/2022
5 Tips Merawat Rem Tromol Pada Motor

5 Tips Merawat Rem Tromol Pada Motor

05/26/2022
Emiten Sawit TAPG Siapkan Ekspansi Bangun Refinery

Emiten Sawit TAPG Siapkan Ekspansi Bangun Refinery

05/25/2022
Teknologi Terbaru, Pabrik Minyak Sawit Tanpa Uap

Teknologi Terbaru, Pabrik Minyak Sawit Tanpa Uap

05/25/2022
Pemerintah Siapkan Koperasi Bangun Pabrik Sawit Merah

Pemerintah Siapkan Koperasi Bangun Pabrik Sawit Merah

05/25/2022
Bisakah Bank Blokir Rekening Penipu?

Bisakah Bank Blokir Rekening Penipu?

05/25/2022
Nasionalisme.co
  • Home
  • Bisnis
  • Politik
  • Wisata
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Peristiwa
No Result
View All Result
Nasionalisme.co
No Result
View All Result
Home Berita Pilihan

Harga Tender Boidiesel Harus Dikaji Ulang

by admin
03/19/2014
in Berita Pilihan, Berita utama, Bisnis
Harga Tender Boidiesel Harus Dikaji Ulang

biodesel

Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi) meminta pemerintah untuk mengkaji ulang harga tender biodiesel guna menyelamatkan investasi di sektor industri bahan bakar nabati tersebut yang tertunda pada tahun ini akibat tidak ekonomisnya harga tender biodesel Pertamina.

Ketua Harian Aprobi Paulus Tjakrawan mengatakan beberapa perusahaan berencana menghentikan sementara investasinya karena tidak ekonomisnya formula harga tender biodiesel yang ditawarkan Pertamina. “Total investasi yang tertunda sampai tahun ini diperkirakan 700 ribu kiloliter (kL). Padahal dengan tambahan investasi ini diharapkan total kapasitas produksi biodiesel mencapai 6,3 juta kl,” katanya.  Investor tersebut berencana menambah kapasitas di beberapa wilayah seperti Kalimantan, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.

Menurut Paulus Tjakrawan, tahun ini tidak akan ada penambahan kapasitas produksi biodiesel setelah penghentian sementara invetasi tersebut. Sampai tahun 2013, jumlah kapasitas produksi terpasang industri biodiesel sebesar 5,6 juta kL. “Banyak yang menghitung kembali investasi biodiesel tahun ini. Tapi, kami harapkan investor tidak melarikan modalnya ke luar negeri,” katanya.

Sekjen Aprobi, Togar Sitanggang mengatakan, secara umum harga biodiesel sekarang ini kurang kondusif bagi perusahaan biodiesel. Penyebabnya, tambahnya, formula harga MOPS (Mean Oil Platt Singapore atau harga rerata transaksi bulanan minyak di pasar Singapura) solar maksimal yang dipakai Pertamina tidak memperhitungkan harga CPO yang menjadi bahan baku biodiesel.

Baca Juga:  Program B20 Angin Segar Bagi Industri Sawit

Seperti sekarang ini, harga CPO sudah di kisaran 880 dolar AS per ton ditambah dengan biaya olah sebesar 150 dolar AS per ton sehingga total biaya pokok produksi mencapai 1.050 dolar AS per ton. Itupun biaya transportasi masih ditanggung oleh produsen, tambahnya, sedangkan, harga MOPS solar sekitar 888,3 dolarAS per ton. “Dengan harga ini jelas kami rugi karena CPO sebagai bahan baku, harganya sudah lebih tinggi dari MOPS solar. Selain itu, muncul ketidakpastian,” kata Togar Sitanggang.

Paulus Tjakrawan mengatakan pada 2013 Pertamina memakai Harga Indeks Pembelian (HIP) sebagai rujukan harga pembelian biodiesel dari produsen yang mengacu kepada Harga Patokan Ekspor (HPE) yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan setiap bulannya. “Tetapi mulai tahun ini digunakan harga tender yang menimbulkan ketidakpastian bagi perusahaan biodiesek,” katanya.

Asosiasi meminta tim perumus harga biodiesel yang berasal dari unsur pemerintah supaya mengkaji lagi harga biodiesel. Paulus Tjakrawan menyatakan produsen tidak keberatan Pertamina memakai MOPS solar asalkan hanya ditujukan kepada biodiesel bersubsidi atau Public Service Obligation (PSO).

Tapi untuk biodiesel non subsidi, idealnya kata Paulus, digunakan harga komersial yang wajar dan ekonomis. Pada 2014, asosiasi produsen biofuel memproyeksikan total produksi biodiesel mencapai 5,2 juta kL yang mana untuk memenuhi kebutuhan domestik sebesar 3 juta kL dan ekspor 2,2 juta kL.

Baca Juga:  Jerman Bantu Tangkal Kampanye Hitam Sawit di Pasar Eropa

Pengusaha minta Intensif

Pengusaha meminta pemerintah menyiapkan insentif untuk menggairahkan industri biodiesel. “Kami sudah memberi masukan kepada pemerintah mengenai harga keekonomian yang bisa membuat produsen biodiesel bisa bertahan. Pemerintah juga perlu memperhatikan harga energi terbarukan dari hulu sampai hilir,” ujar Paulus Tjakrawan.

Sedikitnya ada tujuh yang menandatangani kontrak memasok 2,3 juta kiloliter kepada Pertamina. Sesuai kebijakan pemerintah yang mewajibkan pencampuran 10% biodiesel dalam solar subsidi, Pertamina menargetkan menyerap 2,6 juta kiloliter biodiesel per tahun dan pemerintah menargetkan penyerapan biodiesel domestik 3,3 juta kiloliter per tahun

Tags: biodiesel
Nasionalisme.co

Copyright © 2013-2020

  • About us
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Politik
  • Wisata
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Peristiwa

Copyright © 2013-2020