Imlek identik dengan penganan manis. Itu karena terkandung harapan, agar hidup di tahun berikutnya tambah manis. Jabatan manis. Rezeki pun bertambah manis. Waww !
Banyak makanan manis, tapi ada yang tak pernah ketinggalan, yaitu kue keranjang atau Nian Gao atau Tii Kwee. Ini merupakan kue wajib imlek. Kue ini mendapat nama dari cetakannya yang terbuat dari keranjang. Nian sendiri berarti tahun dan Gao berarti kue dan terdengar seperti kata tinggi. Karena itu kue keranjang sering disusun tinggi atau bertingkat.
Susunan yang bertingkat itu simbol dari peningkatan rezeki atau kemakmuran. Pada zaman dulu banyak atau tingginya kue keranjang menandakan kemakmuran keluarga pemilik rumah. Biasanya kue keranjang disusun ke atas dengan kue mangkok berwarna merah di bagian atas. Ini simbol kehidupan manis yang kian menanjak dan mekar seperti kue mangkok.
Kue-kue yang disajikan pada hari raya tahun baru Imlek pada umumnya jauh lebih manis daripada hari biasa. Sebab diharapkan di tahun mendatang jalan hidup kita bisa menjadi lebih manis dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Kue wajib lainnya adalah kue lapis legit (spekkoek) sebagai pelambang datangnya rezeki yang berlapis-lapis. Kue ini sering juga disebut sebagai ‘Thousand Layer Cake’.
Walaupun benar menggunakan mentega dari Belanda (roomboter), tetapi orang-orang di Belanda sendiri, mereka tidak mengenal kue itu. Mungkin perkataan ‘spek’ ini diambil dari bahasa Belanda yang berarti lapisan lemak babi (bacon = bahasa Inggris), karena bentuknya mirip spek.
Buah-buahan wajib yang sudah pasti adalah pisang raja atau pisang mas yang melambangkan mas atau kemakmuran. Begitu juga dengan jeruk kuning yang melambangkan kemakmuran.
Sedangkan tebu melambangkan kehidupan manis yang panjang. Walaupun demikian harus dihindari buah-buahan yang berduri seperti salak atau durian, terkecuali nanas karena namanya Wang Li yang ucapannya mirip dengan kata Wang (berjaya). Disamping itu nanas juga bisa dilambangkan sebagai mahkota raja.
Selain buah-buahan, juga dianjurkan untuk makan manisan seperti kolang kaling agar pikiran bisa menjadi jernih. Juga agar-agar yang sebaiknya disajikan dalam bentuk bintang, supaaya kehidupan maupun jabatan di masa mendatang bisa bersinar lebih terang.
Namun ada juga makanan yang sebaiknya dihindari atau pantang disajikan, misal bubur. Sebab ini melambangkan kemiskinan atau kesusahan. Maklum pada saat musim kelaparan di Tiongkok mereka tidak bisa menyajikan nasi untuk disantap.
Makanan-makanan yang berasa pahit juga usahakan untuk dihindari, seperti pare. Soalnya makanan ini melambangkan kepahitan hidup. Irsa/jss