MANILA – Kalau ada jajak pendapat siapa presiden yang paling populer dan jadi perbincangan dunia? Jawabannya bukan Angela Merkel atau Barack Obama, tetapi Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Filipina yang tak juga bangkit dari kemiskinan, gejolak sosial dan politik, serta ancaman keamanan dalam negeri termasuk terkait narkoba, memang perlu dipimpin presiden yang nekad dan ngawur seperti Duterte.
Hasilnya, terkait perang narkoba, para pemakai dan bandar langsung tiarap. Mereka tidak mau mati konyol seperti 2.400 orang yang tewas dalam operasi pembersihan bandar narkoba oleh Duterte.
“Harusnya Indonesia punya presiden seperti Duterte yang berani mati seperti itu. Sikat habis pemakai, bandar, dan pengedar sampai ke akar-akarnya. Selain narkoba, korupsi juga perlu disikat habis. Tembak mati saja semua,” kata Saiful, seorang mahasiswa sebuah universitas swasta di Jakarta.
Duterte sendiri tidak mempedulikan kritik dari lawan politik terkait kebijakannya melawan pengedar narkoba. Seorang senator lawan politik Duterte, Leila de Lima, yang awalnya keras menyampaikan kritik, kini hanya diam seribu bahasa. Apalagi setelah Duterte menuding de Lima terlibat dalam jaringan narkoba dan berselingkuh dengan sopir pribadinya. ”Hanya Presiden yang bisa menghentikan ini semua,” kata de Lima dengan nada yang lebih berhati-hati.(*)