• Latest
  • Trending
  • All
Kelapa Sawit Dapat Mengurangi Emisi

Industri Sawit dan Kayu Jadi Kambing Hitam Perang Bisnis Global

01/20/2015
Apkasindo Aceh Sebut Harga Sawit 1 Ton Setara Pupuk 1 Sak

Harga CPO Melonjak, Emiten Sawit Cuan Hingga Rp 295,6 miliar

05/27/2022
Kemenko Bidang Ekonomi Sebut Indonesia Raja Sawit Global

Kemenko Bidang Ekonomi Sebut Indonesia Raja Sawit Global

05/27/2022
Kementan Terapkan Uji DNA Benih Sawit Demi Tingkatkan Produktivitas

Kementan Terapkan Uji DNA Benih Sawit Demi Tingkatkan Produktivitas

05/27/2022
Limbah Sawit PKE Sebanyak 7 Ribu Ton di Ekspor ke Korsel

Limbah Sawit PKE Sebanyak 7 Ribu Ton di Ekspor ke Korsel

05/27/2022
Menko Marves – GIMNI Sebut Audit Perusahaan Sawit Butuh Badan Khusus

Menko Marves – GIMNI Sebut Audit Perusahaan Sawit Butuh Badan Khusus

05/26/2022
Sejumlah Pabrik di Belitung Kembali Beli Hasil Panen Petani Sawit

Sejumlah Pabrik di Belitung Kembali Beli Hasil Panen Petani Sawit

05/26/2022
Sejumlah Pabrik di Belitung Mulai Menerima Sawit Petani

Sejumlah Pabrik di Belitung Mulai Menerima Sawit Petani

05/26/2022
5 Tips Merawat Rem Tromol Pada Motor

5 Tips Merawat Rem Tromol Pada Motor

05/26/2022
Emiten Sawit TAPG Siapkan Ekspansi Bangun Refinery

Emiten Sawit TAPG Siapkan Ekspansi Bangun Refinery

05/25/2022
Teknologi Terbaru, Pabrik Minyak Sawit Tanpa Uap

Teknologi Terbaru, Pabrik Minyak Sawit Tanpa Uap

05/25/2022
Pemerintah Siapkan Koperasi Bangun Pabrik Sawit Merah

Pemerintah Siapkan Koperasi Bangun Pabrik Sawit Merah

05/25/2022
Bisakah Bank Blokir Rekening Penipu?

Bisakah Bank Blokir Rekening Penipu?

05/25/2022
Nasionalisme.co
  • Home
  • Bisnis
  • Politik
  • Wisata
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Peristiwa
No Result
View All Result
Nasionalisme.co
No Result
View All Result
Home Berita Pilihan

Industri Sawit dan Kayu Jadi Kambing Hitam Perang Bisnis Global

by admin
01/20/2015
in Berita Pilihan, Berita utama, Bisnis
Kelapa Sawit Dapat Mengurangi Emisi

petani sawit

Munculnya kampanye negatif terhadap industri kehutanan dan kelapa sawit tidak ramah lingkungan lantaran adanya persaingan bisnis. Itu agar komoditi-komoditi tidak berkembang pesat. Indonesia bisa menata industri sawit dan kayu sesuai kondisi Indonesia, bukan berdasarkan kondisi luar negeri.

“Jadi kalau kita ingin mengembangkan kelapa sawit seluas 15 juta hektar itu tidak masalah karena sudah mempertimbangkan dampak ke masyarakat. Apabila bermanfaat, maka harus dilakukan ekspansi kebun sawit,” ujar Bedjo Santoso, Staf Ahli Menteri Kehutanan Bidang Revitalisasi Industri Kehutanan ini.

Bedjo mengatakan, hutan itu boleh dikonversi untuk penggunaan lain seperti kelapa sawit, hutan tanaman industri dan tanaman pangan. Hutan mempunyai tiga fungsi yakni konservasi, lindung dan produksi. Hutan lindung tidak boleh diubah agar tata air terjaga. Fungsi konservasi sebagai penyedia plasma nutfah dan keanekaragaman hayati itu harus dipertahankian.

Fungsi produksi, hutan dimanfaatkan untuk produksi barang dan jasa. “Jadi boleh saja hutan produksi dimanfaatkan untuk hutan tanaman atau sawit untuk pembangunan perekonomian. Berdasarkan aturan negara minimal mempunyai kawasan hutan 30% dan kalau lebih, maka hutan masih boleh dimanfaatkan. Syarat keberadaan hutan itu 30% dari daratan suatu wilayah,” katanya.

Baca Juga:  Kuasai Pasar Sawit, RI-Malaysia Tak Mau Didikte Asing

Menurutnya, angka 30% ini bisa berupa hutan lindung, konservasi dan produksi. Nah kalau lebih 30% berstatus kawasan hutan produksi dan berkeinginan untuk mencukupi pangan nasional, maka boleh hutan produksi dikurangi luasannya.

Semua kawasan hutan sekarang tidak boleh dibuka atau dimanfaatkan untuk penggunaan lain oleh lembaga swadaya masyarakat itu tidak benar. Karena Tuhan menyediakan sumber daya alam untuk dimanfaatkan. Tidak bisa didiamkan saja. Namun sumber daya alam itu wajib dikelola. Pengelolaan hutan lindung, konservasi dan produksi itu berbeda-beda.

Jadi pengelolaan hutan produksi agar hutan dapat berproduksi. Sebaliknya, hutan produksi tidak berproduksi itu yang salah. “Sehingga tidak tepat yang dikatakan LSM, bahwa hutan produksi tidak boleh diapa-apain,” tegasnya.

Termasuk gambut itu lebih baik dikelola daripada dikonservasi. Menurutnya, gambut harus dikelola dengan baik supaya dampak negatif dari perubahan gambut itu bisa dieliminir. Gambut bisa dimanfaatkan untuk HTI dan sawit. Intinya adalah menjaga water table (level permukan air) agar zat kimia racun (ferit) itu tidak keluar ke permukaan.

Bedjo menegaskan, gambut bukan penyumbang emisi terbesar, kecuali dibakar. Jadi tidak benar gambut dimanfaatkan untuk sawit atau HTI dapat meningkatkan emisi karbon. Berdasarkan penelitain dengan menggunakan manajemen eco hidro itu bisa mengendalikan gambut.

Baca Juga:  Pengusaha Sawit Harapkan 'Kue' Ekonomi Tahap ke III

 

Tags: sawit
Nasionalisme.co

Copyright © 2013-2020

  • About us
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Politik
  • Wisata
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Peristiwa

Copyright © 2013-2020