Dengan bangga Kementrian Perindustrian menyampaikan peran industri dalam negeri yang mampu memenuhi 3 persen kebutuhan alas kaki dunia. Namun ironinya, dalam pemenuhan kebutuhan dalam negeri sndiri, Indonesia masih impor.
Sekjen Asosiasi Persepatuan Indonesia atau Aprisindo, Binsar Marpaung mengatakan jika dilihat dari statistik, impor sekitar 3-4 persen dari total pasar. “Persentase tersebut tidak termasuk banyaknya produk sepatu yang masuk secara ilegal ke Tanah Air.†tambahnya.
Masalah yang di hadapi sekarang yaitu banyaknya produk ilegal dari cina yang masuk ke tanah air. Tetapi jika kita memperbaiki kualitas, maka para pemakai juga akan tau yang mana yang berkualitas. Apalagi dengan peningkatan pendapatan nasional, pemakai tidak hanya mencari sekedar alas kaki tetapi sudah fashion atau tren.
Besar harapan Binsar terhadap pemerintahan yang baru, agar dapat membuat aturan yang terkoordinasi supaya industri bisa berkembang tanpa terbebani dengan biaya produksi yang tinggi.
Binsar juga berharap pemerintah baru dapat menggairahkan industri bahan baku nasional, sehingga industri olahan tidak perlu lagi impor bahan baku.
“Kita ingin kebijakan yang terkoordinasi. Kalau tidak terkoordinasi repot dari hulu sampai hilir. Kan 60-70 persen bahan baku impor kita seperti aksesorisnya. Dari pemerintah sudah ada insentif agar industri hilirnya berkembang. Kalau tidak menguntungkan maka tidak akan mau bangun di sini dan lebih baik impor,” ucapnya.