Manila dan Jakarta 20 ke depan diprediksi bakal menyusul Singapura dan Hongkong menjadi kota yang paling dibutuhkan untuk bisnis global.
Menurut A.T Kearney yang berbasis di Chicago “kota yang berkembang” di 10-20 tahun, kedua kota ini masih dibawah kota-kota terkenal didunia, tetapi perbaikan yang cepat dalam sumber daya manusia dan kualitas kesehatan dapat membawa mereka mendapatkan perhatian dari bisnis global lebih cepat dibandingkan negara yang berpenghasilan menengah hingga rendah lainnya di Asia Tenggara.
Bisnis Global telah dengan cepat mengatur keberadaan mereka di seluruh Asia Tenggara. Dengan adanya internet jarak sudah tidak menjadi masalah lagi, maka Jakarta dan Manila yang memiliki bakat berlimpah dengan tarif lebih murah dibanding negara barat, menjadi pusat layanan untuk beberapa perusahaan terkemuka di dunia.
Studi mengasumsikan pertumbuhan kota-kota berkembang ini akan menyalip kota-kota global saat ini, jika tidak berkelanjutan, apakah kota-kota di Asia Tenggara ini mampu menggulingkan Singapura dan Hongkong dan menjadi kota yang paling diinginkan di dunia?
Masalah besar yang terjadi setiap hari di dua kota di Asia Tenggara ini adalah lambatnya internet dan kemacetan lalu lintas. Studi dari Asean DNA mengatakan Manila memiliki internet terlambat di Asia Tenggara dan juga lebih mahal dari singapura! Internet di Indonesia pun tidak lebih baik dari negara tetangga di Asia Tenggara, dengan rata-rata 4,1 MBPS hanya satu angka di atas Manila dengan 3,6 MBPS.
Lalu lintas di Jakarta dan Manila menjadi yang terberat di wilayah Asia Tenggara. Oleh karena itu, teknologi awal seperti Uber dan Tripid berjalan dengan baik dikota-kota ini karena kebutuhan.
Sejalan dengan variabel lain seperti indeks kemiskinan dan pembangunan kesejahteraan, 20 tahun merupakan waktu yang panjang untuk pemerintah daerah kota-kota ini mengambil tindakan dan menyalip Singapura untuk menjadi kota-kota global terbaik di dunia.