• Latest
  • Trending
  • All
Jangan Sampai AS Juara Piala Dunia

Jangan Sampai AS Juara Piala Dunia

11/28/2022
Harga TBS Sawit Kalbar Naik Sebesar Rp 25,91 Per Kilogram

Harga TBS Sawit Kalbar Naik Sebesar Rp 25,91 Per Kilogram

02/03/2023
Peran Kelapa Sawit Dongkrak Perekonomian Kalbar di Tahun 2023

Peran Kelapa Sawit Dongkrak Perekonomian Kalbar di Tahun 2023

02/03/2023
Sime Darby Optimis Bisa Kembali Ekspor Sawit ke Amerika Serikat

Sime Darby Optimis Bisa Kembali Ekspor Sawit ke Amerika Serikat

02/03/2023
BPDPKS Beri Dukungan Dana Peremajaan Sawit Sebesar Rp 30 Juta Per Hektare

BPDPKS Beri Dukungan Dana Peremajaan Sawit Sebesar Rp 30 Juta Per Hektare

02/02/2023
Kementan Perkuat Peremajaan, Sarpras Hingga SDM Guna Kembangkan Produk Hilir Sawit

Kementan Perkuat Peremajaan, Sarpras Hingga SDM Guna Kembangkan Produk Hilir Sawit

02/02/2023
PT Bank Sumut Komitmen Dorong Pengusaha Sawit di Labuhanbatu

PT Bank Sumut Komitmen Dorong Pengusaha Sawit di Labuhanbatu

02/02/2023
Pengusaha Dukung Rencana Pemerintah Bentuk Acuan Harga Sawit

Keterlibatan Masyarakat Akan Hasilkan Minyak Kelapa Sawit Berkelanjutan

02/01/2023
Petani Sawit Berharap Program B35 Akan Kerek Harga TBS Rp3.500 Per Kilogram

Petani Sawit Berharap Program B35 Akan Kerek Harga TBS Rp3.500 Per Kilogram

02/01/2023
Melalui RAN-KSB, Tata Kelola Sawit Indonesia Akan Diperbaiki

Melalui RAN-KSB, Tata Kelola Sawit Indonesia Akan Diperbaiki

02/01/2023
KPU Rilis 11 Tahapan Pemilu 2024

KPU Rilis 11 Tahapan Pemilu 2024

01/31/2023
Bantah Black Campaign, BPDPKS Sebut Tudingan UE Tidak Benar Terkait Minyak Sawit

Bantah Black Campaign, BPDPKS Sebut Tudingan UE Tidak Benar Terkait Minyak Sawit

01/31/2023
Zulhas Akan ke Malaysia Bahas Larangan Ekspor Sawit Uni Eropa

Zulhas Akan ke Malaysia Bahas Larangan Ekspor Sawit Uni Eropa

01/31/2023
Nasionalisme.co
  • Home
  • Bisnis
  • Politik
  • Wisata
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Peristiwa
No Result
View All Result
Nasionalisme.co
No Result
View All Result
Home Berita utama

Jangan Sampai AS Juara Piala Dunia

by admin
11/28/2022
in Berita utama, Internasional, Olahraga, Opini
Jangan Sampai AS Juara Piala Dunia

Oleh:

Tofan Mahdi(wartawan senior)

Di antara 32 negara peserta Piala Dunia 2022, Amerika Serikat adalah negara yang paling tidak saya harapkan menjadi juara dunia. Di luar Jerman, jagoan sejak kecil, saya juga berharap Piala Dunia di Qatar ini mampu mencetak sejarah, ada juara baru dari Negara Dunia Ketiga. Kalau tidak mungkin tidak apa-apa, asal itu tadi, bukan Amerika yang jadi juara.

Karena harapan tadi, saya bahagia sekali saat pertandingan di Grup B, Wales bisa menahan imbang Amerika 1-1. Sayangnya, Inggris yang saya harapkan bisa melumat Amerika, gagal menang. Inggris hanya mampu bermain imbang 0-0.

Klasmen sementara Grup B, Inggris berada di posisi teratas dengan 4 poin, disusul Iran 3 poin, Amerika 2 poin, dan Wales 1 poin. Semua tim di Grup B masih memiliki peluang yang sama untuk lolos ke babak 16 besar, termasuk Iran dan Amerika yang akan bertemu pada laga terakhir babak penyisihan Grup B, Rabu (30/11). Pertandingan ini sangat seru dan menentukan bagi kedua tim. Idealnya, dan harapan saya, Iran bisa mempermalukan Amerika, sang musuh bebuyutan. Iran dan Amerika memang musuh bebuyutan. Bukan dalam dunia sepak bola, tetapi musuh dalam konstelasi geopolitik internasional.

Baca Juga:  Dubes RI dan Ketua GAPKI Perkuat Kerjasama Sawit Indonesia-Pakistan

Untuk mengamankan satu kursi di babak 16 besar, Iran harus menang melawan Amerika. Karena jika seri, posisi Iran masih rawan apalagi jka Wales bisa mengalahkan Inggris. Seandainya tiga tim mendapat poin yang sama, 4 misalnya, Iran rawan tersisih karena bisa kalah selisih gol dengan dua tim yang lain. Pada pertandingan pertama di Grup B, Iran kalah 2-6 dari Inggris.

Meski bernada canda, harapan agar Amerika tidak menjadi Juara Piala Dunia sepak bola, bisa diterima banyak orang. Satu-satunya aspek mondial
yang belum bisa dikuasai Amerika adalah sepakbola. Pada bidang lain, militer dan ekonomi, Amerika tak terkalahkan. Bahkan pada event olahraga multicabang seperti Olimpiade, Amerika adalah jawara. Karena itu, saat Amerika Serikat kembali lolos pada kualifikasi Piala Dunia tahun 1990, kelompok anti kemapanan cukup kecewa. Amerika terakhir ikut Piala Dunia pada 1950, kemudian tidak pernah lagi lolos hingga 1990. Tahun 1994, Amerika menjadi tuan rumah Piala Dunia dan kemudian terus lolos hingga tahun 2018. Amerika gagal pada kualifikasi Piala Dunia 2018 di Rusia, namun berhasil masuk menjadi 32 peserta pada Piala Dunia 2022 Qatar.

“Kalau melihat materi timnas Amerika, sulit Amerika bisa menjadi juara Mas,” kata seorang teman yang redaktur olahraga di sebuah media cetak.

Baca Juga:  Ratu Silvia : Istana Swedia Memang Berhantu

Tapi bola itu bundar, segala sesuatu bisa terjadi. Kejutan dari Jepang dan Arab Saudi tidak terjadi lagi pada pertandingan kedua, semoga ada kejutan lagi pada laga ketiga. Posisi Jerman, tim terbaik dalam sejarah Piala Dunia, juga kritis dengan hanya meraih 1 poin dari dua pertandingan. Mengejutkan lagi, Maroko sukses menggilas Belgia 2-0. Pada setiap ajang Piala Dunia, kejutan itu selalu ada. Semoga kejutan seperti itu tidak terjadi di timnas Amerika.

Masyarakat Amerika memang tidak terlalu meminati olahraga seperti sepakbola. Mereka lebih senang dengan American football dan bola basket yang lebih banyak mencetak gol, daripada olahraga olah kulit bundar yang selama 90
menit pun belum tentu tercipta gol. Belum lagi aturan ketat terkait keselamatan pemain dalam sepakbola, sepertinya tidak menarik buat orang Amerika.

“Kalau Amerika juara dunia atau jadi Presiden FIFA (Federasi Sepakbola Internasional), mungkin aturan tentang offside dan kartu merah ditiadakan,” kata teman redaktur olahraga tadi, kembali dengan nada canda. Kami pun tertawa.

Secara geopolitik internasional, Amerika Serikat adalah polisi dunia. Wajar mereka adalah sekutu pemenang Perang Dunia. Apalagi setelah Perang Dingin berakhir dengan runtuhnya Uni Soviet pada 1991, Amerika sudah tidak ada lawan. Semua skenario geopolitik global, praktis ditentukan dunia. Hampir satu abad Amerika menguasai dunia, meski mungkin kendalinya sedikit berkurang dengan bangkitnya Republik Rakyat Tiongkok dalam bidang ekonomi, atau masih tetap kukuhnya kekuatan militer Korea Utara dan Iran. Baik Korea Utara maupun Republik Islam
Iran adalah musuh bebuyutan Amerika adalah konstelasi geopolitik internasional. Kebangkitan Rusia di bawah Vladimir Putin juga menjadi kekhawatiran lain Amerika.

Baca Juga:  Pemukiman Puncak Jadi Penyebab Banjir Jabodetabek

Iran pernah sukses mengalahkan Amerika pada 1979. Saat kelompok oposisi pimpinan Ayatullah Khomaeni sukses menjatuhkan kepemimpinan Shah Reza Pahlevi, rezim boneka Barat. Buntutnya, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Teheran diserbu dan diduduki massa, dan puluhan diplomat Amerika dijadikan sandera. Ini adalah kekalahan besar Amerika di era akhir 1970an, setelah sebelumnya puluhan ribu tentara Amerika harus lari tunggang langgang meninggalkan Vietnam yang tidak bisa mereka kalahkan.

Laga ketiga Grup B antara
Iran melawan Amerika sangat menarik, tidak saja sebagai sebuah pertandingan sepakbola. Tetapi juga sebagai sebuah percaturan geopolitik internasional yang akan menumbuhkan atau melumpuhkan arogansi Amerika. Ayo Iran, kalahkan dan perkecil hegemoni Amerika di dunia melalui sepakbola. ([email protected])

Nasionalisme.co

Copyright © 2013-2020

  • About us
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Politik
  • Wisata
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Peristiwa

Copyright © 2013-2020