Rencana pembelian helikopter VVIP jenis AgustaWestland AW101 buatan Inggris dan Italia yang diperuntukkan armada Kepresidenan resmi dibatalkan sendiri oleh Presiden Joko Widodo.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam konferensi pers di Istana, Kamis (3 Desember 2015) menyatakan, Presiden tidak menyetujui pembelian AW101 yang sebelumnya diusulkan oleh TNI Angkatan Udara.
Menurut Presiden harga heli yang dibanderol US$ 21 juta atau sekitar Rp 288 miliar (Kurs: Rp 13.732/dolar), dinilai terlalu mahal dan sangat tidak realistis jika pembelian tetap dilakukan di tengah ekonomi nasional yang tengah merosot.
Presiden dipastikan akan tetap menggunakan helikopter Super Puma yang sudah ada. “Walaupun perlu dipikirkan untuk pengadaan sebagai backup, karena Indonesia sebagai negara kepulauan dengan aktivitas Presiden yang sangat tinggi, untuk memiliki backup heli. Selama ini tidak ada backup-nya,” ujarnya.
Rencana pembelian helikopter ini sebelumnya menuai protes karena harga per unitnya terbilang mahal. Bahkan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama batal memiliki heli tersebut. R3