Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pengusaha perkebunan kelapa sawit untuk meningkatkan produktivitas dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan. Peningkatan produktivitas harus disertai konsep ramah lingkungan.
Salah satu cara yang sudah dilakukan pemerintah untuk mendorong produktivitas adalah membantu peremajaan (replanting) sawit rakyat di beberapa daerah di Indonesia. “Tapi, memang masih ada kendala,” kata dalam pembukaan 14th Indonesian Palm Oil Conference (IPOC), di Sofitel Hotel, Nusa Dua, Bali pada 29 Oktober 2018.
Jokowi mencontohkan di Banyuasin (Sumatra Selatan) dan Riau yang masih banyak hambatan pencairan subsidi serta pemberian sertifikat perkebunan. “Padahal sudah ada 17 prosedur yang saya coret semua. Cukup satu saja yang penting akuntabilitas bisa dipertanggung jawabkan,” kata Jokowi
Jokowi meminta Badan Pengelolan Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit menyederhanakan prosedur pencairan dana subsidi. Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution juga diminta mempercepat pemberian sertifikat perkebunan kelapa sawit. “Asal bukan tanah sengketa,” katanya.
Disisi lain, Jokowi juga mengingatkan perlunya pebisnis sawit menjaga lingkungan. Meskipun perlu pertumbuhan hasil kelapa sawit, lingkungan juga perlu diperhatikan agar tak banyak mendapat kritik dari lembaga swadaya masyarakat (LSM).
“Saya titip maksimalkan kemajuan teknologi untuk praktik ini, betul-betul perhatikan soal lingkungan,” katanya.