Jakarta–Mengawal target produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di awal 2021 Wilmar Group melalui PT Wilmar Chemical Indonesia terus melakukan pendampingan kepada petani kelapa sawit dan juga planters (pekebun).
Akan tetapi, karena faktor pandemik pendampingan dilakukan secara virtual, mengingat kunjungan langsung terbatas. Di sisi lain, La Nina yang diprediksi masih akan berlanjut tahun ini sehingga perlu dicermati dengan baik, untuk menekan dampaknya terhadap produksi kelapa sawit.
Menurut Head of Fertilizer Business Wilmar Group Hendrogiarto Tiwow, pendampingan dilakukan juga dalam bentuk analisa laboratorium tanah dan daun serta rekomendasi pemupukan secara gratis, terutama kepada perkebunan kelapa sawit rakyat.
“Salah satu fokus pendampingan tahun ini adalah untuk mengantisipasi dampak La Nina,” kata Hendro melalui keterangan resmi, Selasa (12/1/2021).
Selain itu, Head of Agronomy and Technical Support Department PT Wilmar Chemical Indonesia Syaiful Bahri Panjaitan menuturkan, tingginya jumlah hari hujan dan curah hujan pada semester kedua 2020 diramalkan berlanjut hingga semester pertama tahun ini.
Upaya itu dilakukan untuk mengurangi penyerbukan serbuk sari ke kepala putik akibat keterbatasan polen kering yang akan menyerbuki kepala putik yang siap dibuahi.
“Penurunan produksi akan terjadi hampir merata dan diprediksi berlangsung hingga April 2021,” ujar syaiful.