Percuma jika pemerintah dalam hal ini Kementeraian Pertanian (Kementan) selalu memberikan alat mesin pertanian (alsintan) tanpa mengedukasi terlebih dahulu. Hal ini lantaran tidak sedikit petani yang belum terbiasa menggunakannya.
Memang benar untuk mengefisiensikan budidaya pertanian yaitu dengan merubah dari pola konvessional kea rah mekanisasi melalui alsintan.
Tapi masalahnya tidak sedikit petani yang belum terbiasa menggunakannya, “Untuk itu pemerintah (Kementan) wajib membekali petani dengan pelatihan-pelatihan setelah memberikan alsintan,” jelas Ketua Kontak Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Winarno Tohir.
Artinya menurut Winarno, Kementan jangan hanya memberikan alsintan tanpa memberikan pelatihan. Sebab akan sangat percuma jika Kementan memberikan alsintan lalu tidak dipergunakan maka alsintan tersebut akan mangkrak.
Bahkan, hal yang sangat disayangkan lagi jika alsintan tersebut mengkarak maka Kementan mengancam akan mengambil kembali alsintan tersebut.
Padahal tidak dipergunakannya alsintan bukan karena petani tidak mau mempergunakannya, tapi lebih karena petani belum diberikan pemebkalan untuk mempergunakannya.
“Jadi bekalilah petani dengan pelatihan-pelatihan. Sebab beberapa kali ditemukannya petani yang tidak bisa mengoperasikan alsintan,” keluh Winarno.
Sebelumnya Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman berkilah bahwa rendahnya produktivitas petani karena lahan yang ada saat ini rata-rata dikuasai oleh petani mandiri yang minim dalam penggunaan mekaniasai. FN
