Melihat semakin tingginya permintaan akan rumput laut, baik didalam ataupun luar negeri, maka Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengucurkan dana sebanyak Rp 300 Miliyar untuk pengembangan rumput laut.
Slamet Soebjakto, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, KKP mengakui, bahwa tahun 2016 ini permintaan akan rumput laut semakin tinggi. Melihat hal ini maka pihaknya tidak main-main dalam mengempangkannya. Bahkan selain dinilai berpotensi juga bisa meningkatkan kesejahteraan nelayan budidaya.
Lebih dari itu, dengan kondisi Indonesia yang terdiri dari kelupalauan dan total luas laut yang cukup besar, bukan tidak mungkin rumput laut dapat dikembangkan. Maka dalam hal ini pemerintah pun menggalakkan pengembangan industri rumput laut di tahun 2016.
“Maka dari itu untuk mengembangkan rumput laut kita mengganggarkan senilai Rp 330 miliar. Angka tersebut naik 8 kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 40 miliar. Dan tersebut akan digunakan untuk membangun 8 gudang dan 10 pabrik,”terang Slamet.
Tidak hanya itu, Slamet menambahkan, adapun tujuan dari pengembangan rumput laut itu sendiri ada tiga hal. Pertama, lahan budidaya di Indonesia masih tersebar luas. Dari jutaan hektar potensi lahan, baru sekitar 350 ribu hektar yang dikembangkan untuk budidaya rumput laut.
Kedua, jenis rumput laut sangat beragam. Dari 555 jenis rumput laut di seluruh Indonesia, baru dua yang dikembangkan yakni Gracilaria (agar-agar) dan Eucheuma sp (makanan olahan rumput laut). Sehingga, masih banyak sekali jenis yang bisa dikembangkan.
Ketiga yaitu, untuk pemberdayaan masyarakat pesisir. “Maka dengan berkembangnya industri pengolahan rumput laut, diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan 1,2 juta keluarga nelayan budidaya,” pungkas Slamet. FN