Kepala Dinas Perkebunan Kukar, H Muhammad Taufik menyampaikan bahwa dengan memiliki 7 komoditas strategis perkebunan yakni kelapa sawit, kelapa dalam, lada, karet, kopi, kakao, dan aren. akan meningkatkan produksi kelapa sawit pada 2023.
“Dari 7 komoditas yang menjadi andalan adalah kelapa sawit karena sudah ekspor, lalu ada karet, untuk lada agak menurun baik luasnya maupun produksinya menurun karena ada alih fungsi lahan,” kata Kepala Dinas Perkebunan Kukar H Muhammad Taufik, belum lama ini.
Diketahui pada tahun 2022, Disbun Kukar menargetkan produksi kelapa sawit dari perkebunan rakyat sebanyak 283.366 ton dan Perusahaan Besar Sawit (PBS) sebanyak 2.483.302 ton. Kemudian, di tahun 2023 ini ditargetkan sebanyak 297.032 ton untuk perkebunan rakyat dan 2.801.530 ton untuk PBS. Kenaikannya 12% dari tahun sebelumnya.
“Nilai tukar petani kita 2022 sudah alhamdulilah mencapai 156 indeks nilai tukar petani, diharapkan pada tahun 2023 bisa meningkat,” ucapnya.
“Disbun Kukar juga akan berusaha agar harga input produksinya tidak naik, seperti pupuk dan mudah-mudahan tidak terjadi kenaikan yang besar,” sambungnya
Saat ini, pemerintah provinsin telah menetapkan harga, oleh karena itu bagi yang sudah bermitra dengan perusahaan harus menerapkannya sesuai dengan ketetapan pemerintah.
“Untuk tahun ini harga sawit hampir sama dengan akhir tahun 2022 sebesar Rp 2.300 per kilogram. Harga ini bagi yang bermitra dengan perusahaan, dam untuk mandiri berbeda, lain pabrik lain penerimanya dan lain harganya,” terangnya.
Kemudian, Muhammad Taufik mengatakan ada beberapa keluhan yang disampaikan oleh petani dan ini mempengaruhi produktivitas yang masih belum mencapai titik ideal.
Salah satu penyebab pemanenan tidak bisa dilakukan secara maksimal, yakni karena kondisi prasarana jalan masuknya rusak yang menyebabkan tidak bisa mengeluarkan sawit, akhirnya dibiarkan saja dan membusuk di pohon.
“Ada juga beberapa lokasi yang dibiarkan jatuh sehingga itu tidak dihitung sebagai produksi, seolah-oleh rendah padahal produktivitasnya ada,” sebutnya.
Dengan adanya program Kukar Idaman, khususnnya di Dinkes ini dialokasi untuk melakukan sinergi, melakukan kolaborasi dengan perusahaan untuk perbaikan maupun pengerasan jalan produksi perkebunan.
“Upaya ini merupakan salah satu untuk meningkatkan kesejahteraan pekebunan di Kukar,” tutupnya.