Lantaran adanya aturan pembatasan ekspor mineral mentah maka PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) tidak bisa melakukan ekspor mineral. Akibatnya, konsentrat produksi Newmont pun menumpuk dan membuatnya menggugat Indonesia di arbitrase.
Namun, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menilai langkah PT Newmont melakukan arbitrase merupakan langkah yang berisiko. Sebab, Indonesia memiliki catatan kelemahan dari PT Newmont.
“Kalau dia melawan pemerintah, dia berisiko, kita punya catatan kelemahan-kelemahan dia, banyaklah enggak usah disebutkan di sini,” kata dia saat ditemui usai rapat, di Gedung DPR RI.
Dirinya mengatakan bahwa siapa pun yang melanggar undang-undang akan kalah. “Masa negara dilawan, apa pun kita bela negara kita,” tegasnya.
Jero juga mengklaim pemerintah memiliki senjata kuat untuk melawan. Pihaknya pun tidak menampik akan melakukan langkah hukum terkait permasalahan ini.
“Langkah hukum nantilah, pokoknya kita hadapi. Jangan disebut dong langkahnya itu rahasia negara, pokoknya nanti dia rugi, ini negara kita kok,” paparnya.
Lebih lanjut jero menyebutkan, salah satu kemungkinan kerugian yang didapatkan Newmont adalah tidak bisa perpanjang kontrak.