• Latest
  • Trending
  • All
Langkah Yang Kami Lakukan saat  Divonis Positif (Bagian 5)

Langkah Yang Kami Lakukan saat Divonis Positif (Bagian 5)

02/04/2021
Tujuh Pabrik Di Mukomuko Bengkulu Beli Sawit Lebih Mahal

Tujuh Pabrik Di Mukomuko Bengkulu Beli Sawit Lebih Mahal

02/25/2021

Di Luar Negeri, Ada 3.289 WNI Positif Covid-19

02/25/2021
Perusahaan Asing Jajaki Buat Vaksin COVID-19 di Indonesia

Ikut Vaksinasi, Awak Media Diharapkan Bisa Lebih Leluasa Bekerja

02/25/2021
Dukung Perkebunan Rakyat, Pemkab Muba Lakukan Peremajaan 3.000 Hektare Kebun Sawit

PBNU Ikut Kawal Santripreneur Sawit

02/25/2021
Sistem Integrasi Sawit-Sapi Belum Terealisasi Secara Maksimal

Integrasi Sawit-Sapi Solusi Keterbatasan Lahan dan Pakan Hijau

02/25/2021
Akademisi Minta Pemerintah Tegas Larang Label ‘No Palm Oil’

Akademisi Minta Pemerintah Tegas Larang Label ‘No Palm Oil’

02/25/2021
Awal Tahun 2017, Kemendag Tetapkan BK CPO Sebesar US$3/MT

Harga CPO Kembali Terbang Tembus RM 3.700/ton

02/25/2021
Gubernur Riau Gandeng Santri Kembangkan UMKM Pembibitan Sawit

Gubernur Riau Gandeng Santri Kembangkan UMKM Pembibitan Sawit

02/25/2021
Harga CPO Tiba-tiba Melesat 3%, Ini Penyebabnya

Guru Besar IPB: Sawit Kaya Gizi dan Bebas Trans Fat

02/25/2021
Huawei Tawarkan Ponsel Lipat Flagship Mewah pada Mate X2

Huawei Tawarkan Ponsel Lipat Flagship Mewah pada Mate X2

02/24/2021
Perkebunan Sawit Malaysia Kekurangan Tenaga Kerja, Buka Peluang Pekerja WNI?

Inovasi Teknologi Sinar Mas Agribusiness & Food Mampu Jaga Tingkat Produksi

02/24/2021
Harga CPO Masih Berpeluang Naik, Saham-Saham Emiten CPO Layak Dilirik

3 Raksasa Teknologi Bakal IPO Tahun Ini, Apa Saja?

02/23/2021
Nasionalisme.co
  • Home
  • Bisnis
  • Politik
  • Wisata
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Peristiwa
No Result
View All Result
Nasionalisme.co
No Result
View All Result
Home Berita utama

Langkah Yang Kami Lakukan saat Divonis Positif (Bagian 5)

Selama dua pekan lebih Tofan Mahdi menjadi penyintas Covid-19 bersama istrinya. Berikut ini adalah pengalaman pribadi menjadi penyintas Covid-19 dan bagaimana usaha yang dilakukan untuk sembuh dan kembali pulih.

by admin
02/04/2021
in Berita utama, Pena di Atas Langit
Langkah Yang Kami Lakukan saat  Divonis Positif (Bagian 5)

Di Indonesia, lebih dari 1,1 juta orang positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, 30.770 orang wafat (per 3 Februari 2021). Di Amerika Serikat, lebih dari 25 juta kasus positif dan 433 ribu orang wafat. Terlalu kompleks untuk memahami apa yang sesungguhnya terjadi terkait pandemik ini. Yang penting kembali kepada diri sendiri, agar kita selalu waspada, tidak abai, dan sadar bahwa Covid-19 ini ada serta berbahaya.

Atas apa yang kami alami sejak dinyatakan positif Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri 18 hari lalu, saya dan istri semakin kukuh pada sikap dan keyakinan bahwa Covid-19 ini ada dan berbahaya. Meski hanya virus, namun karena yang diserang adalah organ pernafasan, serangan Covid-19 bisa berakibat fatal.

Banyak teman-teman yang OTG dan setelah isolasi sekitar 14 hari: negatif dan baik-baik saja. Pertanyaan saya, yakin baik-baik saja? Sudah cek darah dan foto thorax? Apakah semua baik-baik saja? Bukan menakut-nakuti, tetapi tidak ada salahnya memastikan bahwa kita benar-benar sehat pasca positif covid dengan cek darah dan foto thorax. Hasil cek darah dan rontgen ini yang akan memastikan bahwa segala sesuatunya di dalam tubuh kita tetap baik setelah terserang covid.

Awal tahun 2021 ini penyebaran virus semakin merajalela. Banyak orang dekat yang kita kenal, teman ataupun tetangga, tiba-tiba positif. Kadang bukan satu orang, banyak juga yang satu keluarga. Virus ini semakin dekat, tetapi apakah kita menjadi semakin waspada? Mungkin kita biasa-biasa saja. Percaya sama saya, jika sudah pernah merasakan, kita tidak akan lagi bersikap biasa-biasa saja. Akan ekstra waspada, karena begitu kena, mau OTG ataupun bergejala, sebetulnya kita masuk dalam medan pertempuran yang sama. Pilihannya ada tiga: selamat tanpa cacat, selamat tapi terluka, atau kita kalah dan (maaf) wafat.

Tapi sudahlah jangan terlalu dikhawatirkan, nanti merusak pikiran. Saya bagikan saja pengalaman kami 19 hari ini, terutama setelah hasil PCR menyatakan saya dan istri positif. Semoga bermanfaat.
Di tengah pandemik seperti sekarang, ada baiknya kita memiliki tiga perlengkapan kesehatan ini: termometer (alat pengukur suhu), alat pengukur tekanan darah, dan oxymeter (alat pengukur penyerapan oksigen di dalam tubuh). Ini perlengkapan yang wajib dimiliki di rumah.

Untuk memastikan apakah kita positif atau tidak, tidak harus menunggu kita bergejala. Jika kita termasuk orang berisiko tinggi, WFO (work from office), sering bertemu orang, sering ke mall, ke pasar, apalagi pengguna angkutan umum, ada baiknya kita melalukan swab secara rutin. Tidak harus PCR, swab antigen cukup. Sepekan sekali bagus, paling lama dua pekan sekali. Jika swab antigen positif, 85 persen kemungkinan kita memang positif Covid-19. Memastikannya lagi, dilakukan dengan PCR yang akurasinya 95 persen.

Saat divonis positif, hal pertama yang paling penting dan ini sulit, tetap tenang dan menjaga pikiran tetap positif. Tetap positif saat tahu positif. Kenali tubuh kita, ingat-ingat apa yang pernah kita rasakan dalam 3-5 hari terakhir, biasa-biasa saja atau ada ketidaknyamanan. Juga kenali apa yang dirasakan saat ini. Ini harus dilakukan dengan pikiran yang tenang, jika panik, akan muncul gejala psikosomatis.

Sebenarnya fisik tidak apa-apa, karena takut atau khawatir yang berlebihan, jadi merasa ada apa-apa. Bisa pusing, mual, jantung berdebar, bahkan mungkin demam. Padahal ini akan menentukan langkah kita berikutnya.

Setelah tahu kita ada merasakan gejala atau tidak, diskusikan dengan keluarga atau dokter yang menangani (jika ada), apakah kita perlu ke RS atau cukup isolasi mandiri di rumah. Jika merasakan gejala sehari atau dua hari sebelumnya dan bahkan saat itu, dirawat di RS akan menjadi pilihan yang tepat. Tapi ingat, saat ini mencari kamar di RS bukan perkara yang mudah. Saya dan istri, seperti pernah saya tulis pada seri sebelumnya, memutuskan untuk isolasi mandiri di rumah.

Setelah memegang hasil PCR, biasanya dokter yang menangani akan meminta untuk foto thorax dan cek darah. Ini untuk melihat kerusakan yang sudah diperbuat oleh virus yang ada di tubuh kita. Setelah keluar hasil cek darah dan thorax, dokter akan meresepkan obat dan suplemen yang harus kita konsumsi selama isolasi mandiri.

Saya mendapatkan tiga jenis obat: yaitu antibiotik, suplemen multivitamin, dan obat antivirus. Sesuai saran dokter, obat ini harus dikonsumsi dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi. Harus pada jam yang tepat setiap harinya. Obat yang kami konsumsi yaitu: zinc sulfate monohydrate, hyloquin, dan azythromycin yang kami konsumsi secara rutin selama 6 hari. Kemudian dilanjutkan dengan fluvir selama 5 hari.

Tentu saja, pengobatan tidak bisa di-copy paste begitu saja, tetapi harus dengan resep dokter. Karena setiap pasien covid memiliki gejala dan kondisi yang berbeda-beda sehingga memerlukan obat dan dosis yang berbeda. Selama fase pengobatan ini, kami tidak disarankan mengonsumsi obat dan multivitamin yang lain karena bisa mengganggu penyerapan obat oleh tubuh.

Dokter menyarankan, tambahan vitamin sebaiknya diperoleh dari sumber aslinya seperti buah-buahan atau sinar matahari pagi untuk mendapatkan vitamin D. Makan juga harus banyak meski indera perasa hilang. Jadi untuk sementara, program diet ditangguhkan.

Istirahat yang cukup dan tidak stress adalah hal lain yang sangat ditekankan oleh dokter. Pagi hari jam 8-9 berjemur. Namun karena saat ini musim hujan, agak jarang mendapatkan matahari pagi. Setiap bangun pagi, kami juga rutin memeriksa suhu tubuh, tekanan darah, denyut nadi, dan kadar oksigen.

Alhamdulillah sejak isolasi sampai hari ini, selalu dalam kondisi normal. Pernah di awal positif, detak jantung sampai 110, ternyata itu karena cemas yang berlebihan. Kondisi istri, juga sangat stabil dan bahkan sejak awal istri tampak lebih tenang.

Kami juga senam dan main sepeda statis, tapi tipis-tipis. Yang penting tubuh bergerak. Sangat membosankan memang, tetapi itulah konsekuensi yang harus kita telan karena positif covid-19. Kadang malam hari kita susah tidur karena kepikiran. Biasanya kami buat ngaji sendiri atau mendengarkan murotal Al Quran, sangat membantu ketenangan. Setiap malam kami juga video call dengan anak-anak, Ibu di Jember, juga keluarga di Pasuruan. Program sedekah rutin, jika ada,
jangan dihilangkan justru ditingkatkan. Kiriman doa dan shalawat dari para sahabat juga kami lafadz-kan setiap malam.

Hidung berair tiap malam dan tanpa indera penciuman, ngilu, perut sakit, kadang demam adalah gejala yang kami rasakan pada 3-5 hari pertama isolasi. Tapi ya harus dinikmati seraya berdoa Allah SWT akan memberikan pertolongan.

“Hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir” (Cukuplah ALLAH sebagai penolong kami, dan ALLAH adalah sebaik-baik pelindung). ([email protected])

 

Tags: Covid-19Vaksin Covid-19
  • Trending
  • Comments
  • Latest
WHO Mengeluarkan Kriteria Baru Kelompok Usia

WHO Mengeluarkan Kriteria Baru Kelompok Usia

07/30/2017
Anda Pelihara Kucing Pembawa Rezeki Atau Petaka?

Anda Pelihara Kucing Pembawa Rezeki Atau Petaka?

02/15/2016
Wisata Libur Lebaran ke Dodo, Pantai Cantik di Maluku

Wisata Libur Lebaran ke Dodo, Pantai Cantik di Maluku

05/24/2020
Tujuh Pabrik Di Mukomuko Bengkulu Beli Sawit Lebih Mahal

Tujuh Pabrik Di Mukomuko Bengkulu Beli Sawit Lebih Mahal

0
Bukan Hanya Anak Jawa yang Berprestasi

Bukan Hanya Anak Jawa yang Berprestasi

0
Evan Dimas Ingin Bawa Indonesia ke Piala Dunia U-20

Evan Dimas Ingin Bawa Indonesia ke Piala Dunia U-20

0
Tujuh Pabrik Di Mukomuko Bengkulu Beli Sawit Lebih Mahal

Tujuh Pabrik Di Mukomuko Bengkulu Beli Sawit Lebih Mahal

02/25/2021

Di Luar Negeri, Ada 3.289 WNI Positif Covid-19

02/25/2021
Perusahaan Asing Jajaki Buat Vaksin COVID-19 di Indonesia

Ikut Vaksinasi, Awak Media Diharapkan Bisa Lebih Leluasa Bekerja

02/25/2021
Nasionalisme.co

Copyright © 2013-2020

  • About us
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Politik
  • Wisata
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Peristiwa

Copyright © 2013-2020