Wuku di dalam kamus Jawa Kuno dijelaskan sebagai periode selama 7 hari. Dalam horoskop Jawa, ini merupakan penjabaran yang lebih spesifik tentang watak dan peruntungan manusia yang didasarkan pada pasaran hari lahir. Jumlah wuku ada 30, terbagi menjadi lima kelompok.
Setiap kelompok ada 6 wuku. Pengelompokan itu berdasarkan pasarannya. Setiap pasaran didampingi lambang-lambang. Yaitu lambang alam, lambang binatang.
Ibarat dalam kehidupan, lambang-lambang itu merupakan penjabaran watak, rezeki, jodoh dan peruntungan seseorang. Sama-sama Mangsa Kaso, misalnya, watak dan peruntungannya berbeda jika yang satu lahir hari Minggu Pahing sedang satunya lagi lahir Senin Pon.
Lahir, hidup, mati, rezeki dan jodoh memang di tangan Tuhan. Tuhan mengirimkan tanda-tanda alam terhadap manusia tentang kehidupan, kematian, pasang surutnya rezeki dan perjodohan.
Sejak ratusan tahun yang lampau, ketika tanah Jawa masih berpenghuni segelintir manusia, mereka telah mengenal apa yang disebut Horoskop Jawa. Ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam, hari lahir dihubungkan dengan watak, nasib, jodoh dan umur seseorang. Wuku akan memasuki mangsa setiap orang selama 7 hari.
Dari Wuku Sinta (1) sampai Wuku Watugunung (30) secara teratur bergantian berperan serta dalam menata kehidupan dan mewujudkan keseimbangan hidup manusia.
Urutannya: Sinta, Landep, Wukir, Kurantil, Tolu, Gumbreg, Warigalit, Wariagung, Julungwangi, Sungsang, Galungan, Kuningan, Langkit, Mandasiya, Julungpujud, Pahang, Kuruwelut, Marakeh, Tambir, Medangkungan, Maktal, Wuyu, Manahil, Prangbakat, Bala, Wugu, Wayang, Kulawu, Dukut, Watugunung. jss