• Latest
  • Trending
  • All
Meruwat Bethari Durga:  Ruwat Tanpa Dalang Ruwat (1)

Meruwat Bethari Durga: Ruwat Tanpa Dalang Ruwat (1)

09/15/2015
Apkasindo Aceh Sebut Harga Sawit 1 Ton Setara Pupuk 1 Sak

Harga CPO Melonjak, Emiten Sawit Cuan Hingga Rp 295,6 miliar

05/27/2022
Kemenko Bidang Ekonomi Sebut Indonesia Raja Sawit Global

Kemenko Bidang Ekonomi Sebut Indonesia Raja Sawit Global

05/27/2022
Kementan Terapkan Uji DNA Benih Sawit Demi Tingkatkan Produktivitas

Kementan Terapkan Uji DNA Benih Sawit Demi Tingkatkan Produktivitas

05/27/2022
Limbah Sawit PKE Sebanyak 7 Ribu Ton di Ekspor ke Korsel

Limbah Sawit PKE Sebanyak 7 Ribu Ton di Ekspor ke Korsel

05/27/2022
Menko Marves – GIMNI Sebut Audit Perusahaan Sawit Butuh Badan Khusus

Menko Marves – GIMNI Sebut Audit Perusahaan Sawit Butuh Badan Khusus

05/26/2022
Sejumlah Pabrik di Belitung Kembali Beli Hasil Panen Petani Sawit

Sejumlah Pabrik di Belitung Kembali Beli Hasil Panen Petani Sawit

05/26/2022
Sejumlah Pabrik di Belitung Mulai Menerima Sawit Petani

Sejumlah Pabrik di Belitung Mulai Menerima Sawit Petani

05/26/2022
5 Tips Merawat Rem Tromol Pada Motor

5 Tips Merawat Rem Tromol Pada Motor

05/26/2022
Emiten Sawit TAPG Siapkan Ekspansi Bangun Refinery

Emiten Sawit TAPG Siapkan Ekspansi Bangun Refinery

05/25/2022
Teknologi Terbaru, Pabrik Minyak Sawit Tanpa Uap

Teknologi Terbaru, Pabrik Minyak Sawit Tanpa Uap

05/25/2022
Pemerintah Siapkan Koperasi Bangun Pabrik Sawit Merah

Pemerintah Siapkan Koperasi Bangun Pabrik Sawit Merah

05/25/2022
Bisakah Bank Blokir Rekening Penipu?

Bisakah Bank Blokir Rekening Penipu?

05/25/2022
Nasionalisme.co
  • Home
  • Bisnis
  • Politik
  • Wisata
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Peristiwa
No Result
View All Result
Nasionalisme.co
No Result
View All Result
Home Opini

Meruwat Bethari Durga: Ruwat Tanpa Dalang Ruwat (1)

by admin
09/15/2015
in Opini, Selilit
Meruwat Bethari Durga:  Ruwat Tanpa Dalang Ruwat (1)

Kolom Djoko Suud Sukahar

Ini hanya cerita. Diambil dari serat kuno Kitab Kidung Sudamala. Sebuah kitab sakral, yang dipercaya berguna menghilangkan sengkala. Perasaan apes dan sial yang menerpa seseorang.

Kitab ini lahir di era Kerajaan Majapahit (1293 M). Nuansa Hindu masih kental, Hindu Jawa yang beda dengan Hindu India sebagai sumbernya. Di kitab ini awal tokoh Semar tertulis. Sosoknya masih hanya sebatas batur, belum mempresentasikan diri sebagai jatidiri manusia Jawa.

Kitab ini sering disebut sebagai serat ruwat. Tulisan untuk pembebasan. Membebaskan diri dari kungkungan perasaan merasa sial. Perasaan tidak beruntung. Dan perasaan dijauhi keberkahan.
Dalam budaya Jawa, batin-batin seperti itu perlu diruwat. Diberi pencerahan, agar tidak merasa seperti katak dalam tempurung. Dunianya sempit. Gelap gulita. Tanpa penerang dalam memandang zaman ke depan.

Ruwatan itu lazimnya adalah dengan mengundang dalang wayang kulit. Dia dibayar untuk mempagelarkan kisah murwakala. Kisah pembebasan yang berfungsi sebagai penyucian diri.

Dalam lakon itu dikisahkan kelahiran Bathara Kala yang secara konotatif adalah nafsu angkara, dengan konsekuensi logis meminta tumbal. Ruwatan dianggap sebagai solusi untuk menghindar, agar tumbal itu tidak menimpa seseorang. Tapi siapakah yang harus diruwat itu?

Baca Juga:  Vietnam Rose (4) : Gadis Itu Diantri Sepanjang Jalan

Dalam Babad Ila-ila, sumber dari segala kejadian yang harus diruwat itu ternyata ratusan. Selain kelahiran dan jumlah saudara se-ibu-bapak yang ‘wajib’ diruwat, juga banyak peristiwa keseharian yang perlu ‘dibersihkan’.

Cara pembersihannya itu bisa dilakukan melalui dua cara. Pertama nanggap wayang dengan lakon murwakala. Sedang kedua dengan membaca atau mendengarkan pembacaan Serat Ruwat Sudamala.

Sejarawan Belanda, CC Berg, membenarkan itu. Dalam penelitiannya menyebut, ada dua bentuk penyucian diri yang dilakukan oleh orang Jawa. Pertama melalui pagelaran wayang dengan cerita Bethara Kala. Dan kedua, melalui pembacaan kitab kuno serat Sudamala. Serat ini diyakini berfungsi meruwat pembaca dan pendengarnya agar terbebas dari bahaya dan nasib sial.

Memang, berkah dan bala itu takdir dari Yang Maha Kuasa. Tapi sepanjang nyawa masih menyatu dengan raga, maka wajib hukumnya melakukan ikhtiar. Tulisan kali ini bertujuan untuk itu bagi yang percaya.

Bagi yang percaya, tulisan ini tak melulu sebagai pelipur lara. Sebab siratan makna dalam tulisan ini mengandung ‘penyucian’ itu. Melakukan ruwatan massal melalui cerita. Catatan ini diambil dari tafsir Djoko Su’ud Sukahar terhadap serat kuno Kitab Kidung Sudamala itu dalam bukunya ‘Satrio Piningit’ yang diterbitkan Penerbit Narasi, Jogyakarta.

Baca Juga:  Kolom Djoko Su'ud Sukahar : Rupiah Menunggu Restu Sang Dalang

Kisah kitab ruwat ini simple. Perjalanan Raden Sadewa membebaskan Bethari Durga yang sedang terkena kutukan. Benarkah membaca kitab ini berefek seperti itu? Hanya Allah yang tahu. Inilah kisah ruwatannya. (bersambung)

Tags: Ruwatan
Nasionalisme.co

Copyright © 2013-2020

  • About us
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Politik
  • Wisata
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Peristiwa

Copyright © 2013-2020