• Latest
  • Trending
  • All
Meski Matahari Sangat Panas, Namun Luar Angkasa Tetap Dingin

Meski Matahari Sangat Panas, Namun Luar Angkasa Tetap Dingin

02/26/2023
Peneliti Jepang: Sawit Buka Isolasi Daerah dan Tingkatkan Ekonomi

Peneliti Jepang: Sawit Buka Isolasi Daerah dan Tingkatkan Ekonomi

03/27/2023
OJK Dukung Kemudahan Akses Pendanaan Kepada Petani Sawit

Akademisi Untan: Sertifikasi Komitmen Bangun Kebun Sawit Berkelanjutan

03/27/2023
Protes Kebijakan Uni Eropa, Petani Sawit Turun ke Jalan

Protes Kebijakan Uni Eropa, Petani Sawit Turun ke Jalan

03/27/2023
Harga TBS Sawit di Kalbar Capai Level Tertinggi

Harga TBS Sawit di Kalbar Capai Level Tertinggi

03/26/2023
Harga TBS Sawit Sumsel Periode II-Maret 2023 Naik Rp 89,62/kg

Harga Kelapa Sawit di Mesuji Lampung Capai Rp 2 Ribu Lebih Per Kilogram

03/26/2023
Kabar Baik, Jelang Puasa Harga CPO Nanjak Lagi

Kabar Baik, Jelang Puasa Harga CPO Nanjak Lagi

03/21/2023
Harga TBS Sawit Sumsel Periode II-Maret 2023 Naik Rp 89,62/kg

Harga TBS Sawit Sumsel Periode II-Maret 2023 Naik Rp 89,62/kg

03/21/2023
Ini Pemicu Harga CPO Ambes Nyaris 6%

Ada Perusahaan Sawit Gede yang Bakal IPO, Lagi Disiapin Erick Thohir

03/20/2023
OJK Dukung Kemudahan Akses Pendanaan Kepada Petani Sawit

PTPN Produsen Sawit Bakal Digabung, Begini Tanggapan GAPKI

03/20/2023
Pengacara Sayangkan Sikap Tidak Kesatria dalam Kasus Klaim Lahan PT ANA

Harga TBS Sawit Kalbar Periode II-Maret 2023 Naik Rp 57,98/Kg

03/20/2023
Pasca Anjlok 2%, Harga CPO Mulai Naik Tapi Tipis

Pasca Anjlok 2%, Harga CPO Mulai Naik Tapi Tipis

03/20/2023
Mentan Dorong Perusahaan Integrasikan Sapi- Sawit

Mentan Dorong Perusahaan Integrasikan Sapi- Sawit

03/19/2023
Nasionalisme.co
  • Home
  • Bisnis
  • Politik
  • Wisata
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Peristiwa
No Result
View All Result
Nasionalisme.co
No Result
View All Result
Home Berita utama

Meski Matahari Sangat Panas, Namun Luar Angkasa Tetap Dingin

by admin
02/26/2023
in Berita utama, Peristiwa
Meski Matahari Sangat Panas, Namun Luar Angkasa Tetap Dingin

Jakarta – Matahari adalah sumber tata surya dengan suhu yang sangat tinggi dan bumi pun bisa merasakan panasnya matahari. Tapi kenapa luar angkasa dingin, padahal Matahari sangat panas?

Melansir laman Popular Science, tata surya tidak seperti bumi karena memiliki suhu yang ekstrem. Matahari, bola gas api ini memiliki suhu 15 juta celsius pada intinya dengan suhu permukaan 5.500 celsius.

Sedangkan untuk ruang yang cukup jauh dari atmosfer bumi atau dikenal dengan luar angkasa ini memiliki suhu 270 celsius.

Alasan Luar Angkasa Dingin, Meski Matahari Sangat Panas

Ternyata ada alasan mengapa suhu luar angkasa dingin meski Matahari sangatlah panas. Jawabannya, panas sebagai radiasi yang bergerak melalui kosmos, yaitu objek yang lebih panas bermigrasi ke objek yang lebih dingin dengan gelombang energi inframerah.

Gelombang radiasi inilah menyalurkan panasnya ke molekul lain yang dilalui. Itulah proses perpindahan panas dari Matahari ke Bumi.

Namun dalam hal ini radiasi hanya menyalurkan panasnya ke molekul atau partikel yang dilewatinya, sehingga molekul atau partikel yang tidak dilewati akan tetap dingin.

Contohnya adalah planet Merkurius, yang mana suhu 537 celcius pada malam hari lebih rendah dari sisi siang hari yang terpapar radiasi, menurut NASA.

Baca Juga:  Raffi Ahmad Siapkan 10 Sapi Dan 10 Kmabing Untuk Kurban

Lalu bagaimana dengan Bumi yang udara tetap hangat bahkan di beberapa musim dan di malam hari? Itu karena di Bumi, panas menyebar dengan tiga metode yaitu: konduksi, konveksi, dan radiasi.

Ketika radiasi Matahari menyebar dan menghangatkan molekul di atmosfer Bumi, mereka meneruskan energi ekstra itu ke molekul di sekitarnya.

Molekul-molekul itu menyalurkan panas ke molekul di sekelilingnya. Proses penyaluran panas dari satu ke yang lain inilah disebut dengan konduksi, yaitu reaksi berantai menyalurkan panas di luar jalur Matahari.

Molekul di Luar Angkasa Terlalu Sedikit

Luar angkasa adalah ruang hampa, yang mana molekul gas di luar angkasa terlalu sedikit dan terlalu jauh untuk saling bertemu satu sama lain.

Sehingga, tidak bisa bagi Matahari menyalurkan panasnya dengan gelombang inframerah dan melalui proses konduksi.

Sama halnya dengan konveksi yang mana perpindahan panas melalui gravitasi, yang mana seperti yang diketahui bahwa di luar angkasa tidak ada gravitasi. Itulah mengapa luar angkasa tetap dingin.

Terkait suhu panas Matahari ini, Elisabeth Habel, seorang insinyur/ilmuwan dari NASA yang sedang bekerja untuk Parker Solar Probe, telah mempersiapkan kendaraan dan perangkat (pesawat) untuk perjalanan jangka panjang melintasi ruang angkasa.

Baca Juga:  GAPKI Tawarkan Program Pengembangan Industri Sawit

Elisabeth merancangkan pembuatan pesawat luar angkasa dalam program untuk mempelajari Matahari.

Rancangan ini membawa sebuah tantangan yang besar dan menarik mengingat pesawat luar angkasa di beberapa bagian tetap terjaga dinginnya untuk menghindari konslet, dan bagian lainnya supaya tetap berfungsi butuh suhu yang panas.

Dan pada April 2021 lalu, pesawat luar angkasa NASA berhasil mendekati matahari dari atmosfernya dengan jarak 6,5 juta mil. Pesawat ini menjadi pesawat ruang angkasa terdekat yang pernah ada dengan Matahari.

Nasionalisme.co

Copyright © 2013-2020

  • About us
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Politik
  • Wisata
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Peristiwa

Copyright © 2013-2020