Jakarta – Minyak kelapa sawit mengandung salah satu lemak sehat yang bernutrisi. Lemak jenis ini punya keunggulan karena tidak mengandung asam lemak trans atau lemak terhidrogenasi.
Selain kandungan lemak sehat, setiap satu liter minyak kelapa sawit juga mengandung 20% vitamin A, antioksidan tokoferol dan tokotrienol. Minyak sawit juga mengandung minyak jenuh dan tak jenuh, vitamin E, beta karoten serta antioksidan.
Selain kaya nutrisi, minyak sawit berasal dari tumbuhan yang sangat efisien dibandingkan penghasil minyak nabati lainnya. Dari lahan seluas 1 hektar, tanaman sawit dapat menghasilkan CPO rata rata 3,8 ton/tahun.
Sedangkan minyak nabati lainnya seperti kedelai, bunga matahari, atau rapa, hanya menghasilkan produk di bawah 1 ton/tahun. Selain efisien, minyak kelapa sawit sangat bermanfaat untuk mendorong perekonomian bangsa. Saat ini sekitar 3 miliar orang di 150 negara menggunakan produk yang mengandung kelapa sawit.
PT Asianagro Agung Jaya (Apical Marunda) sebagai salah satu produsen pengeloh minyak kelapa sawit, terus berupaya agar keunggulan minyak sawit ini bisa bermanfaat lebih bagi para konsumen. Untuk itu, Apical Marunda beradaptasi dengan berbagai riset gizi dan kesehatan terkait dengan konsumsi minyak sawit yang sudah banyak dilakukan oleh berbagai ahli di seluruh dunia.
GM Apical Marunda Lim Teck Guan mengatakan kandungan minyak kelapa sawit kaya akan lemak dan vitamin, minyak kelapa sawit mentah atau belum dimurnikan mengandung 60 hingga 100 mg vitamin E per 100 gram, sebanyak 70% vitamin E dalam minyak sawit mengandung tokotrienol. Minyak nabati lainnya seperti Jagung, Zaitun, Kedelai dan bunga matahari merupakan sumber tokoferol yang baik tetapi tidak mengandung tokotrienol.
Tokotrienol bekerja lebih cepat sebagai antioksidan yang merupakan zat yang dapat mencegah kerusakan dan kematian sel, kerusakan DNA dan timbulnya sel kanker atau tumor akibat terdapat radikal bebas dalam tubuh manusia.
“Ada beragam manfaat kelapa sawit yang dapat mendukung kesehatan tubuh termasuk untuk memiliki tubuh yang sehat dan ideal,” ujar dia dalam acara “ Webminar Apical” di Jakarta, Jumat (31/7).
Dibandingkan dengan lemak dan minyak nabati lainnya, kelapa sawit memiliki lemak jenuh dengan tingkat rata rata yang standar. Salah satu penelitian yang diadakan belum lama ini mencoba mengungkap pengaruh penggantian minyak kelapa sawit dengan lemak dan minyak lainnya pada biomarker penyakit jantung. Terungkap, prosesnya menghasilkan campuran perubahan penanda penyakit jantung bawaan.
Berdasarkan penelitian tersebut, diketahui terjadi perubahan menguntungkan ketika minyak kelapa sawit menggantikan kandungan FTA. Apical Group merupakan salah satu pengekspor minyak kelapa sawit terbesar di Indonesia.
Perusahaan memiliki spektrum yang luas dari nilai bisnis minyak sawit hingga distribusi. Apical Group juga terlibat dalam penyulingan, pemrosesan dan perdagangan untuk keperluan domestik dan ekspor, operasi perusahaan di Indonesia, Tiongkok dan Spanyol. Perusahaan mengelola lima kilang, tiga pabrik biodiesel, pabrik kimia oleo, dan pabrik penghancur kernel. (*)