Komoditas minyak sawit Indonesia masih menjadi incaran beberapa negara besar. Hal ini terlihat dari data ekspor minyak sawit Oktober 2015 yang terdongkrak signifikan karena tingginya permintaan dari Afrika, Amerika Serikat (AS), China, India dan Timur Tengah.
Direktur Eksekutif Gapki Fadhil Hasan mengatakan, ekspor minyak sawit Indonesia ke negara-negara Afrika mencatatkan ekspor terbesar atau mengalami kenaikan yang paling signifikan dibandingkan negara-negara lainnya. Adapun ekspor minyak sawit ke negara-negara Afrika kenaikannya hingga mencapai 340 persen.
“Negara-negara Afrika sepanjang Oktober membukukan impor minyak sawit Indonesia sebanyak 259 ribu ton atau meningkat 340 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya sebesar 58,93 ribu ton,” ucapnya Jakarta, Selasa (10 November 2015)
Permintaan ekspor sawit juga naik dari beberapa negara seperti AS yang mencapai 133 persen menjadi 117,74 ribu ton. “Bila dibandingkan bulan sebelumnya di mana permintaan hanya 50,62 ribu ton,” lanjut dia.
Sementara itu, ekspor minyak sawit ke China membukukan kenaikan permintaan 36 persen menjadi 378,97 ribu ton. Di mana pada September hanya membukukan 278,99 ribu ton. “Kenaikan permintaan juga dibukukan oleh negara-negara Timur Tengah yang naik 21 persen dan India naik 11 persen,” terangnya. R3