Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) setelah tertekan lebih dari 4% dalam sepekan terakhir, mulai merangkak naik disebabkan dari kenaikan sejumlah harga minyak nabati serta adanya ekspektasi persediaan yang lebih rendah.
Data perdagangan CPO untuk pengiriman Februari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange menguat 1,92% menjadi MYR4.028 per ton, alias bangkit dari level terendah dua minggu pada hari Jumat.
Adapun kontrak tersebut sempat menanjak 3,41% di awal sesi pagi tadi setelah adanya rilis jajak pendapat yang memperkirakan stok minyak sawit Malaysia periode November akan turun tipis.
“Namun, ringgit yang kuat akan membatasi penguatan,” terangnya, dilansir Reuters, Senin (5/12/2022).
Sementara itu, sejumlah harga minyak nabati lain juga tampak mengalami kenaikan.
Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade naik 0,48%, setelah turun 10,80% selama empat sesi sebelumnya.
Kontrak minyak kedelai bursa Dalian China juga tumbuh 0,54%, sedangkan kontrak CPOnya turun 0,31%.
Technical Analyst Reuters Wang Tao memprediksi harga CPO dapat kembali turun ke level MYR3.837-3.891 per ton.
“Setelah turun, apabila naik lagi secara moderat, maka dapat ke MYR4.029 per ton,” katanya.