Omran Daqneesh membuat jutaan netizen berlinangan airmata. Bocah umur lima tahun ini selamat dari bombardir serangan udara. Dia terluka dengan tubuh penuh debu. Tanpa tangis tanpa kata menerima derita itu.
Airmata itu telah kering. Dia sudah berbulan-bulan ditimpa tekanan batin yang tak mampu lagi disuarakan, apalagi ditangisi. Sebagai anak yang lahir di Aleppo, Suriah yang sekarang terlibat perang saudara, Omran tak mampu lagi berpikir untuk bermain dimana, selain kampung yang ditinggali, yang saban hari terjadi baku-tembak dan dihujani bom dari udara.
Maka ketika Rabu (17/8) kemarin rumahnya hancur bekeping-keping, Omran tertimbun di reruntuhan itu. Ayahnya dibantu sukarelawan menggali reruntuhan itu, dan Omran ditemukan masih selamat. Kepalanya berdarah, sekujur tubuhnya penuh debu.
Adalah Mahmoud Raslan seorang sukarelawan. Dia persis di lokasi kejadian, pemukiman Al-Qaterji, dan membantu mengevakuasi para korban yang berjatuhan akibat serangan udara Rusia itu.
Melihat kondisi Omran, dia bopong bocah cilik ini. Dia larikan dia ke mobil ambulans. Dan Raslan iba melihat kondisi Omran. Anak ini tidak bicara dan tidak menangis. Hanya airmatanya meleleh dengan mimik yang menatap kosong.
Dia abadikan foto yang menyayat hati Omran kecil ini. Dia haru sekaligus memuji, betapa tabahnya si kecil Omran yang baru berumur lima tahun itu. Raslan baru kali ini melihat anak se-tabah dia selama menjadi sukarelawan di medan perang saudara di Suriah ini.
Pada The Telegraph, Raslan bilang, Omran adalah anak yang berbeda. Di balik rasa shock-nya, dia menunjukkan, bahwa dia tegar.
“Ketika memotretnya, saya tahu itu terasa sangat menyakitkan. Gambar ini menjadi mencolok dan menyentak publik yang melihatnya, betapa kuatnya seorang anak meski tengah berada di krisis berkepanjangan,” kata Raslan. jss