• Latest
  • Trending
  • All
Pemerintah Gencarkan Sertifikasi Lahan Sawit Petani

Pemerintah Baru Harus Selesaikan Masalah Lahan

05/19/2014
Harga TBS Sawit Kalbar Naik Sebesar Rp 25,91 Per Kilogram

Harga TBS Sawit Kalbar Naik Sebesar Rp 25,91 Per Kilogram

02/03/2023
Peran Kelapa Sawit Dongkrak Perekonomian Kalbar di Tahun 2023

Peran Kelapa Sawit Dongkrak Perekonomian Kalbar di Tahun 2023

02/03/2023
Sime Darby Optimis Bisa Kembali Ekspor Sawit ke Amerika Serikat

Sime Darby Optimis Bisa Kembali Ekspor Sawit ke Amerika Serikat

02/03/2023
BPDPKS Beri Dukungan Dana Peremajaan Sawit Sebesar Rp 30 Juta Per Hektare

BPDPKS Beri Dukungan Dana Peremajaan Sawit Sebesar Rp 30 Juta Per Hektare

02/02/2023
Kementan Perkuat Peremajaan, Sarpras Hingga SDM Guna Kembangkan Produk Hilir Sawit

Kementan Perkuat Peremajaan, Sarpras Hingga SDM Guna Kembangkan Produk Hilir Sawit

02/02/2023
PT Bank Sumut Komitmen Dorong Pengusaha Sawit di Labuhanbatu

PT Bank Sumut Komitmen Dorong Pengusaha Sawit di Labuhanbatu

02/02/2023
Pengusaha Dukung Rencana Pemerintah Bentuk Acuan Harga Sawit

Keterlibatan Masyarakat Akan Hasilkan Minyak Kelapa Sawit Berkelanjutan

02/01/2023
Petani Sawit Berharap Program B35 Akan Kerek Harga TBS Rp3.500 Per Kilogram

Petani Sawit Berharap Program B35 Akan Kerek Harga TBS Rp3.500 Per Kilogram

02/01/2023
Melalui RAN-KSB, Tata Kelola Sawit Indonesia Akan Diperbaiki

Melalui RAN-KSB, Tata Kelola Sawit Indonesia Akan Diperbaiki

02/01/2023
KPU Rilis 11 Tahapan Pemilu 2024

KPU Rilis 11 Tahapan Pemilu 2024

01/31/2023
Bantah Black Campaign, BPDPKS Sebut Tudingan UE Tidak Benar Terkait Minyak Sawit

Bantah Black Campaign, BPDPKS Sebut Tudingan UE Tidak Benar Terkait Minyak Sawit

01/31/2023
Zulhas Akan ke Malaysia Bahas Larangan Ekspor Sawit Uni Eropa

Zulhas Akan ke Malaysia Bahas Larangan Ekspor Sawit Uni Eropa

01/31/2023
Nasionalisme.co
  • Home
  • Bisnis
  • Politik
  • Wisata
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Peristiwa
No Result
View All Result
Nasionalisme.co
No Result
View All Result
Home Berita Pilihan

Pemerintah Baru Harus Selesaikan Masalah Lahan

by admin
05/19/2014
in Berita Pilihan, Berita utama, Bisnis
Pemerintah Gencarkan Sertifikasi Lahan Sawit Petani

petani sawit

Menteri Pertanian Suswono menyatakan persoalan lahan pertanian masih akan menjadi persoalan yang harus diselesaikan bagi pemerintah baru hasil Pemilu 2014.  “Persoalan lahan masih menjadi kendala peningkatan produksi dan produktivitas pangan akibat tingginya alih fungsi atau konversi areal pertanian untuk nonpertanian,” katanya dalam diskusi dengan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) di Bogor, Minggu.

Selain itu, tambahnya, tingkat kepemilikin areal pertanian di tingkat petani masih rendah yakni hanya 0,3 hektare per rumah tangga petani, jauh di bawah petani Thailand yang sudah mencapai 3 hektare per kepala keluarga. “Oleh karena itu masalah lahan harus diselesaikan pemerintah ke depan,” katannya dalam disksusi bertema `Mencari Pemimpin yang Pro Pertanian yang diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) pada Sabtu (17/5/2014).

Suswono menyatakan alih fungsi lahan pertanian per tahun mencapai 100.000 hektare, sementara itu kemampuan pemerintah mencetak sawah baru hanya mencapai 38.000 hektare. Menurut dia, rendahnya pencetakan sawah baru oleh pemerintah disebabkan sulitnya mencari lahan di Indonesia.

Bahkan dari lahan pertanian yang dijanjikan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Kementerian Kehutanan seluas 7,2 juta hektare hanya terealiasi 13.000 hektare. “Kita defisit 60.000 hektare. Katanya, kita punya lahan yang luas tetapi faktanya begitu sulit,” katanya . Mentan menyatakan salah satu cara yang bisa dilakukan pemerintah adalah menghentikan sementara (moratorium) alih fungsi lahan pertanian.

Baca Juga:  Jelang Kemarau Panjang, RAPP Siagakan Desa Bebas Asap

Rencana tersebut, tambahnya, seharusnya diatur langsung oleh pemerintah pusat saat ini, agar seluruh Pemerintah Daerah tidak mudah memberikan izin alih fungsi lahan pertanian. “Artinya harus ada intervensi dari pusat. Saya setuju untuk sementara kondisi memperihatinkan dengan kondisi lahan defisit 60.000/tahun moratorium adalah salah satu usaha yang bisa diintervensi oleh pusat,” katanya

Selain persoalan lahan, menurut Suswono, pemerintah mendatang harus lebih meperhatikan nasib infrastruktur pertanian seperti irigasi. Pihaknya mencatat saat ini 52 persen irigasi di Indonesia dalam keadaan rusak dan dibutuhkan dana hingga Rp21 tiliun untuk memperbaiki.

Sementara itu, mantan Duta Besar Indonesia untuk Swiss Joko Soesilo mengharapkan pemerintah Indonesia untuk mau kembali belajar mengembangkan sektor pertanian dari negara lain, salah satunya Swiss.

Menurut dia, negara kaya di Eropa tersebut sukses mengembangkan sektor pertanian, salah satu faktornya yakni keberpihakan dan perhatian yang cukup besar dari pemerintah. Ia mengatakan Swiss merupakan negara industri tetapi pertanian tidak ditinggalkan, bahkan ada kebijakan pengharusan agar lahan-lahan bisa ditanami jagung serta padang gembala untuk sapi

“Di Swiss ada ketentuan, kalau Anda mewariskan tanah pertanian kepada anak, tidak boleh tanah warisan itu dipecah, karena tanah pertanian di Swiss sangat dilindungi, tidak boleh dialih fungsi sehingga lahan pertanian setiap tahun bertambah,” katanya.
Menurut Joko, Swiss berpenduduk 7,6 juta, tetapi memiliki populasi ayam potong 9 juta ekor, sapi 1,6 juta ekor, babi sebanyak 1,5 juta ekor dan 1,5 juta ekor biri-biri.

Baca Juga:  Dana Pungutan Sawit Terkumpul Rp 10,4 T, Cukup buat Subsidi B30?

 

Tags: lahan pertanian
Nasionalisme.co

Copyright © 2013-2020

  • About us
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Politik
  • Wisata
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Peristiwa

Copyright © 2013-2020