Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah melaporkan Wimar Witoelar (68) ke Polda Metro Jaya karena mengunduh logo Muhammadiyah pada foto editan ke situs jejaring sosial Twitter. Akibat foto tersebut, banyak masyarakat yang menyangka Muhammadiyah mendukung pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Radjasa.
“Hari ini kaim melaporkan Wimar Witoelar karena penghinaan dan penistaan terhadap Muhammadiyah,” kata Wakil Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntakdi Jakarta, Senin (30/6/2014). Laporan ini mewakili warga Muhammadiyah yang merasa tersinggung dengan pengunggahan foto editan dalam akun Twitter Wimar @wimar pada akhir Juni 2014 lalu.
Dahnil mengatakan sampai detik ini Muhammadiyah dalam posisi netral, tidak mendukung salah satu pasangan capres-cawapres. Muhammadiyah merasa tersinggung dengan keterangan pada foto Galery of Rouges dan Kebangkitan Bad Guys. Di sini seolah-olah Wimar menuduh Muhammadiyah sebagai rogues atau bajingan. “Bagi Muhammadiyah itu penghinaan luar biasa,” imbuhnya.
Meski Wimar telah menyampaikan permintaan maaf ke Muhammadiyah dan menutup akun twitternya, bagi Dahnil hal itu tidak berarti pihaknya akan mencabut laporannya. “Wimar adalah seorang tokoh yang tidak boleh semena-mena,” jelasnya.
Beberapa waktu lalu Wimar menyebarkan poster bergambar capres dan cawapres Prabowo Subianto Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa bersama para elite koalisi Merah Putih. Di bawah gambar-gambar tersebut disisipkan simbol partai-partai pendukung koalisi Merah Putih itu serta beberapa ormas Islam, di antaranya Muhammadiyah dan Hizbut Tahrir Indonesia (HIT). Selain itu, terselip juga komentar terkait gambar bertuliskan “Gallery of Rogues.. Kebangkitan Bad Guys”.
Poster tersebut sempat beredar di dunia maya melalui jejaring sosial milik Wimar, di antaranya di Twitter dan Facebook. Namun, belakangan diketahui bahwa akun Twitter milik @wimar telah diprivatisasi sehingga tidak bisa dilihat oleh sembarang orang.