Meski ekspor CPO belum menunjukkan hasil yang signifikan, namun eskpor turunannya diperkirakan lebih menjanjikan ke depannya. Eksportir asal Sumut mulai mulai menggenjot ekspor komoditas turunan CPO sebagai alternatif added value untuk komoditas CPO.
Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sumut, Khairul Mahalli, mengakui aktivitas ekspor turunan CPO seperti minyak goreng dan mentega serta produk lainnya terus ditingkatkan, karena memang memiliki prospek yang bagus. Menurutnya, peluang meningkatkan ekspor masih terbuka dan perlu dimaksimalkan.
“Saat ini pengusaha mulai melirik ekspor turunan CPO. Pengusaha sudah mengembangkan ekspor produk turunan CPO menjadi barang jadi dan setengah jadi seperti minyak goreng, mentega dan puluhan jenis lainnya,†jelasnya.
Upaya ini juga, katanya, disinergikan dengan pengembangan sistem logistik nasional terkait ekspor turunan CPO dalam rangka menuju Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Planter Indonesia, Mochammad Syaphon tengah menggenjot penambahan produk turunan Crude Palm Oil (CPO) yang saat ini masih berjumlah puluhan.
Mochamad Syphon menargetkan produk turunan CPO bisa mencapai ratusan dalam waktu dekat dengan pemanfaatan berbagai teknologi penunjang.Tidak bisa dipungkiri, tambahnya, penggunaan produk turunan CPO saat ini sudah digunakan di kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Mulai dari pasta gigi, sabun, minyak goreng, alat-alat kecantikan bahkan hingga bahan bakar. Kita akan upayakan produk turunan CPO terus bertambah. Penelitian terus dilakukan untuk itu,†tambah Direktur Operasional PT Tri Bakti Sarimas ini.