Pengusaha sawit merasa tudingan sebagai penyebab utama kebakaran hutan di beberapa wilayah Indonesia telah sangat merugikan. Pasalnya, perusahaan-perusahaan sawit yang mengelola lahan perkebunan itu sudah memenuhi standar operasi untuk mencegah dan memadamkan kebakaran.
Ketua umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Joko Supriyono mengatakan, pengusaha sawit menderita kerugian yang tak bisa dihitung karena munculnya tuduhan pada perusahaan sawit sebagai penyebab utama kebakaran hutan.
“Bencana kebakaran yang ada sekarang merugikan semua pelaku usaha di sektor sawit baik langsung ataupun tidak langsung. Kerugian paling besar yang diderita pelaku usaha adalah intangible loss di mana muncul tuduhan kepada perusahaan sawit sebagai penyebab utama kebakaran,” ucap Joko di Jakarta, Selasa (22 September 2015).
Menurut Joko, investasi perkebunan sawit cukup besar dikeluarkan untuk memenuhi SOP penanganan dan peralatan kebakaran. Diungkapkannya, perusahaan yang memiliki izin pengelolaan lahan sudah lama menerapkan standar zero burning sesuai amanat UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup dan UU Nomor 39 Tahun 2013 tentang perkebunan.
“Tuntutan zero burning makin menguat sejalan dengan tuntutan pasar, terutama dari buyer internasional. Selama ini perusahaan yang terkena dampak kebakaran harus berusaha memadamkan, baik dengan kekuatan sendiri atau bantuan pihak lain. Seharusnya aksi perusahaan-perusahaan ini diapresiasi, bukan malah dihukum,” tegasnya.
Diharapkannya, dalam melihat pembakaran pemerintah juga mengedukasi masyarakat, karena di lapangan masih terjadi pembakaran oleh petani yang ingin membuka ladang pertanian.
“Ini praktik ratusan tahun dan turun temurun. Makanya melalui UU 32/2009, pembukaan lahan dengan membakar oleh petani dianggap sebagai kearifan lokal dan dibolehkan hingga luas 2 ha. PP 4/2001 juga menegaskan kalau petani membakar untuk buka ladang tidak boleh dipadamkan kecuali sudah ke luar ladangnya. Ini semua juga menjadi pemicu meluasnya kebakaran di samping unsur ketidaksengajaan lainnya yang juga bisa menjadi penyebab kebakaran.” ungkapnya