PT Perkebunan Nusanatara terus menggenjot ekspor minyak sawit tahun ini sejalan dengan penguatan nilai tukar dolar Amerika terhadap rupiah. “Ekspor kita genjot terus sampai tahun depan untuk meningkatkan devisa negara dan menguatkan posisi Indonesia di pasar CPO,” kata Direktur Utama PTPN Holding Dolly P Pulungan dalam keterangan resminya pekan ini.
Peningkatan ekspor tahun ini sudah direalisasikan melalui pengapalan 13 ribu ton CPO menuju India melalui Pelabuhan Dumai, Riau pekan ini. Pengapalan CPO menggunakan kapan MT Sea Star ini senilai USD 6,85 juta. Minyak sawit mentah ini berasal dari PTPN III sebanyak 8.500 ton, PTPN V sebanyak 4.500 ton.
Realisasi ekspor CPO hingga September 2018 mencapai 150 ribu ton atau naik 438% dibanding periode yang sama tahun lalu. Selain ekspor CPO, PTPN III juga meningkatkan ekspor produk turunan kelapa sawit seperti Palm Kernel Oil (PKO) dan Palm Kernel Meal (PKM) dengan membuka pasar-pasar baru seperti negara-negara Eropa dan Korea.
Menurut Dolly, tahun ini perseroan menargetkan ekspor sebanyak 300 ribu dan meningkat menjadi 2,5 juta ton di tahun 2019. “Sayang sekali kalau volume ekspor tidak kita genjot karena CPO kontribusinya besar untuk devisa negara,” katanya.