Politikus PKS dan mantan Wali Kota Depok Nurmahmudi Ismail ditetapkan sebagai tersangka korupsi proyek pengadaan dan pelebaran Jalan Nangka, Tapos, Depok. Selain Nurmahmudi, tersangka lain dalam kasus yang sama adalah mantan Sekretaris Daerah Harry Prihanto. “Ya, tersangka,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono pada 28 Agustus 2018.
Keduanya ditetapkan sebagai tersangka pada 20 Agustus 2018. Kasus ini merugikan negara hingga Rp 10 miliar lebih. Nurmhamudi dan Harry sudah diperiksa berulang kali sejak tahun 2017. Saksi yang diminta keterangan dalam kasus ini sudah mencapai 30 orang lebih. Dua alat bukti penetapan kasus korupsi sudah di tangan polisi.
Polisi juga telah memperoleh hasil audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Barat, yang menemukan adanya kerugian negara. Kasus itu mulai disidik Polresta Depok pada November 2017.
Pengadaan lahan untuk pelebaran Jalan Nangka itu menggunakan dana dari APBD tahun anggaran 2015 senilai Rp 17 miliar. Sementara itu, polisi belum memberikan penjelasan modus Nur Mahmudi dalam korupsi tersebut.
