Kepolisian Republik Indonesia berupaya mendeteksi kemungkinan pelaku teror di Paris Prancis memiliki jaringan kelompok radikal di Indonesia, meski sejumlah pihak menduga kelompok ISIS adalah aktor dibalik aksi teror tersebut.
“Kita koordinasikan apakah terkait ISIS. Tapi yang penting bagaimana kita meningkatkan pengamanan di Indonesia,” kata Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti, di Jakarta, Sabtu (14 November 2015).
Pasca insiden teror di Paris yang hingga kini telah menewaskan 153 orang, Badrodin mengatakan pihaknya telah menginstruksikan untuk perketat pengamanan kantor kedutaan besar dan konsulat jenderal negara asing di Indonesia, khususnya kantor perwakilan negara Perancis. Personel polisi juga wajib untuk meningkatkan deteksi dini sekaligus pengamanan dan patroli di tempat-tempat yang dikunjungi banyak orang. Misalnya, pusat perbelanjaan atau wisata-wisata di dalam kota.
Pemerintah Indonesia menyatakan ikut berduka terkait teror yang terjadi di Paris. Presiden Joko Widodo mengutuk aksi radikal tersebut dan mengajak dunia internasional bersama-sama memerangi terorisme.
Sebelumnya sejumlah aksi penembakan dan ledakan menggemparkan kota Paris Prancis pada Jumat (14 November) malam. Belum diketahui siapa pihak yang bertanggungjawab atas teror yang telah menewaskan 153 orang tersebut. R3