JAKARTA-Kalangan produsen benih siap mengamankan program peremajaan (replanting) perkebunan sawit rakyat 2018 seluas 185.000 hektare (ha). Untuk kegiatan replanting tersebut, mendapat dukungan pendanaan dari Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit(BPDP-KS).
Ketua Forum Komunikasi Produsen Benih Kelapa Sawit ln-donesia(FKPBKSI) Dwi Asmono mengatakan, setiap tahun potensi produksi kebun sumber benih bisa mencapai 120 juta kecambah, sedangkan kebutuhan benih untuk program peremajaan hanya sekitar 27 juta kecambah.
“Dengan demikian, untuk memenuhi kebutuhan benih 27 juta bukanlah hal sulit. Apalagi saat ini Indonesia telah memiliki 15 produsen benih,” katanya di Jakarta, Selasa.
Selama ini, kata Dwi, sebagian besar produsen benih memasarkan benih dalam bentuk kecambah. Namun, jika dibutuhkan, produsen benih beserta mitranya melalui kegiatan waralaba siap melakukan penangkaran untuk menyiapkan bibit siap salur untuk mendukung replanting.
Sementara itu, Ketua Perkumpulan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan Indo-nesia (PPBTPI) Badaruddin Sabang Puang menyambut baik kegiatan replanting. Menurutnya, penangkar bibit kelapa sawit yang selama ini mayoritas bermitra dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan juga siap memberikan dukungan.
“Saat ini diperkirakan terdapat 2 juta bibit yang telah disiapkan penangkar di lapangan,” ujarnya.
Koordinator Penangkar Benih Kelapa Sawit PPBTPI Masri-zal mengimbau agar proses pencairan dana BPDP-KS bisa lebih mudah. “Kami berharap proses pencairan dana bisa lebih mudah sehingga penangkar bisa menggunakan dana tersebut untuk melakukan pembibitan kembali,” kata Masrizal.
Jika perlu, kata Masrizal, dana penyediaan bibit sawit dapat dikelola langsung oleh produsen benih sehingga risiko dalam penyediaan bibit bisa ditekan. “Selain itu, bisa memberikan jaminan buat produsen benih untuk melakukan penangkaran,” ujarnya.(sand)