• Latest
  • Trending
  • All
Utang Indonesia Triwulan I – 2016 Menembus US$ 316 Miliar

RGD Menetapkan BI Rate Tetap 6,5%

07/22/2016
Apkasindo Beri Tiga Catatan Penting Prihal Sawit Indonesia

Apkasindo Beri Tiga Catatan Penting Prihal Sawit Indonesia

01/28/2023
Asosiasi Petani Sawit Tunggu Gebrakan Komisaris Baru PTPN V

Asosiasi Petani Sawit Tunggu Gebrakan Komisaris Baru PTPN V

01/28/2023
Perkebunan Sawit di Abdya Luasnya Capai 20 Ribu Hektare

Perkebunan Sawit di Abdya Luasnya Capai 20 Ribu Hektare

01/28/2023
Puteri Komarudin Sebut Indonesia Miliki Potensi Besar di Sektor Sawit

Puteri Komarudin Sebut Indonesia Miliki Potensi Besar di Sektor Sawit

01/27/2023
BPDPKS Kunjungi USK Banda Aceh Dalam Kembangkan Produk Inovasi Sawit

BPDPKS Kunjungi USK Banda Aceh Dalam Kembangkan Produk Inovasi Sawit

01/27/2023
Pembentukan Business Recovery & Financial Improvement Akan Berikan Solusi di Sektor Sawit

Pembentukan Business Recovery & Financial Improvement Akan Berikan Solusi di Sektor Sawit

01/27/2023
Pekan Ini Harga TBS Sawit di Sumut Naik Tipis

Pekan Ini Harga TBS Sawit di Sumut Naik Tipis

01/26/2023
Harga CPO Sawit KPBN Naik Tipis Jadi Rp 11.205 Per Kilogram

Harga CPO Sawit KPBN Naik Tipis Jadi Rp 11.205 Per Kilogram

01/26/2023
Minta Subsisdi, Petani Sawit Keluhkan Lonjakan Harga Pupuk

Minta Subsisdi, Petani Sawit Keluhkan Lonjakan Harga Pupuk

01/26/2023
Persyaratan IPK Minimal Mendaftar LPDP 2023

Persyaratan IPK Minimal Mendaftar LPDP 2023

01/26/2023
Pemkab Kuansing Akan Salurkan 17 Ribu Batang Bibit Sawit

Pemkab Kuansing Akan Salurkan 17 Ribu Batang Bibit Sawit

01/25/2023
Pengusaha Dukung Rencana Pemerintah Bentuk Acuan Harga Sawit

Pengusaha Dukung Rencana Pemerintah Bentuk Acuan Harga Sawit

01/25/2023
Nasionalisme.co
  • Home
  • Bisnis
  • Politik
  • Wisata
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Peristiwa
No Result
View All Result
Nasionalisme.co
No Result
View All Result
Home Berita utama

RGD Menetapkan BI Rate Tetap 6,5%

by admin
07/22/2016
in Berita utama
Utang Indonesia Triwulan I – 2016 Menembus US$ 316 Miliar

Bank Indonesia - Foto : en.tempo.co

Bank Indonesia (BI) menetapkan bahwa untuk suku bunga acuan atau BI rate tetap di angka 6,5%, hal ini lantaran stabilitas makro ekonomi terjaga dan inflasi masih terkendali.

Berdasakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang berlangsung 20-21 Juli 2016 kemarin telah ditetapkan bahwa untuk BI rate tetap diangka 6,5%. Tidak hanya itu BI juga menetapkan bahwa  lending facility tetap bertahan di level 7% dan suku bunga deposit facility sebesar 4,5%.

BI rate tersebut setara dengan suku bunga operasi moneter 12 bulan. Sedangkan reformulasi kebijakan, BI mengumumkan BI 7 days Reverse Repurchase Agreement (Repo) rate akan tetap berada pada level 5,25%.

“BI rate tetap diangka 6,5% mengingat stabilitas makro ekonomi terjaga inflasi terkendali 4 plus minus 1% dan defisit transaksi berjalan membaik dan nilai tukar rupiah stabil,”  Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara.

Artinya menurut Tirta dengan BI rate di 6,5% maka term structure BI adalah sebagai berikut, tenor 7 hari sebesar 5,25%, tenor 2 minggu sebesar 5,45%, untuk tenor 1 bulan sebesar 5,7%, tenor 3 bulan sebesar 6,10%, tenor 6 bulan sebesar 6,30%, tenor 9 bulan sebesar 6,40%,dan tenor 12 bulan sebesar 6,5%.

Baca Juga:  Sudah Keterlaluan, Indonesia Siap Balas Perlakuan Eropa Soal Sawit

Lebih lanjut, kedepan akan ada pelonggaran kebijakan moneter yang ditempuh mendorong momentum pertumbuhan ekonomi. UU No 11 Tahun 2016 juga diharapkan meningkatkan kemampuan fiskal dan likuiditas perekonomian nasional untuk kegiatan produktif di dalam negeri.

“BI akan tambah produk hedging dorong sektor riil manfaatkan tax amnesty supaya optimal. Sehingga, dana repatriasi bermanfaat bagi Indonesia,” ucap Tirta.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung menambahkan bank setral saat ini perlu menghentikan sementara pelonggaran kebijakan moneter setelah langkah agresif dengan empat kali penurunan BI Rate sebesar 100 basis poin dan pelonggaran kebijakan makroprudensial.

Harapannya dengan pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial tersebut maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di rentang 4,9-5,0 pada triwulan II 2016. “Saya yakin akan lebih tinggi dibanding triwulan I yang sebesar 4,92 persen,” pungkas Juda. FN

Nasionalisme.co

Copyright © 2013-2020

  • About us
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Politik
  • Wisata
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Peristiwa

Copyright © 2013-2020