Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur memiliki 7 komoditas perkebunan andalan diantaranya kelapa sawit, kelapa dalam, lada dan karet, kopi, kakao, dan aren yang menjadi komoditas unggulan nasional.
Untuk mendukung hal ini, Kepala Dinas Perkebunan Kukar, Muhammad taufik telah menyiapkan program pengembangan.
Salah satunya, program pendampingan pada seluruh pelaku perkebunan di Kukar. Terutama, pelaku perkebunan rakyat, seperti kopi, kakao, lada.
“Kalau untuk kelapa sawit dikelola oleh perusahaan perkebunan. Jadi kita hanya perlu melakukan pembinaan dan pengawasan,” ujarnya, Minggu (22/1/2023).
Namun demikian, bukan berarti pelaku perkebunan kelapa sawit rakyat tidak mendapat perhatian pemerintah.
Pada tahun 2023, Dinas Perkebunan Kukar berencana menyalurkan bantuan berupa sarana dan prasarana di sektor perkebunan kelapa sawit.
Bantuan ini bukan menggunakan APBD Kukar, melainkan dari Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit (BPDKS).
“Tahun ini kita masih mengidentifikasi, target kita itu lebih dari 10 kelompok yang potensial kelapa sawit, akan kita salurkan bantuan dari BPDKS,” tambahnya.
Taufik menjelaskan, karena bantuan sapras di sektor kelapa sawit, telah mendapat alokasi bantuan dari BPDKS.
Maka alokasi APBD Kukar di sektor perkebunan, akan difokuskan untuk membina sektor lain dari 7 sektor unggulan tersebut.
Apalagi kini salah satu sektor andalan Kukar, yaitu lada sedang mengalami penurunan jumlah produksi akibat dari alih fungsi lahan.
“Lada memang yang agak menurun, baik luasan maupun produksinya. Diantara lain karena ada alih fungsi lahan pertanian lada,” pungkasnya.