• Latest
  • Trending
  • All
Sebut Jumlah Korban Karhutla 100 Ribu Orang, Harvard University Lecehkan Pemerintahan Jokowi

Sebut Jumlah Korban Karhutla 100 Ribu Orang, Harvard University Lecehkan Pemerintahan Jokowi

09/25/2016
Harga TBS Sawit Kalbar Naik Sebesar Rp 25,91 Per Kilogram

Harga TBS Sawit Kalbar Naik Sebesar Rp 25,91 Per Kilogram

02/03/2023
Peran Kelapa Sawit Dongkrak Perekonomian Kalbar di Tahun 2023

Peran Kelapa Sawit Dongkrak Perekonomian Kalbar di Tahun 2023

02/03/2023
Sime Darby Optimis Bisa Kembali Ekspor Sawit ke Amerika Serikat

Sime Darby Optimis Bisa Kembali Ekspor Sawit ke Amerika Serikat

02/03/2023
BPDPKS Beri Dukungan Dana Peremajaan Sawit Sebesar Rp 30 Juta Per Hektare

BPDPKS Beri Dukungan Dana Peremajaan Sawit Sebesar Rp 30 Juta Per Hektare

02/02/2023
Kementan Perkuat Peremajaan, Sarpras Hingga SDM Guna Kembangkan Produk Hilir Sawit

Kementan Perkuat Peremajaan, Sarpras Hingga SDM Guna Kembangkan Produk Hilir Sawit

02/02/2023
PT Bank Sumut Komitmen Dorong Pengusaha Sawit di Labuhanbatu

PT Bank Sumut Komitmen Dorong Pengusaha Sawit di Labuhanbatu

02/02/2023
Pengusaha Dukung Rencana Pemerintah Bentuk Acuan Harga Sawit

Keterlibatan Masyarakat Akan Hasilkan Minyak Kelapa Sawit Berkelanjutan

02/01/2023
Petani Sawit Berharap Program B35 Akan Kerek Harga TBS Rp3.500 Per Kilogram

Petani Sawit Berharap Program B35 Akan Kerek Harga TBS Rp3.500 Per Kilogram

02/01/2023
Melalui RAN-KSB, Tata Kelola Sawit Indonesia Akan Diperbaiki

Melalui RAN-KSB, Tata Kelola Sawit Indonesia Akan Diperbaiki

02/01/2023
KPU Rilis 11 Tahapan Pemilu 2024

KPU Rilis 11 Tahapan Pemilu 2024

01/31/2023
Bantah Black Campaign, BPDPKS Sebut Tudingan UE Tidak Benar Terkait Minyak Sawit

Bantah Black Campaign, BPDPKS Sebut Tudingan UE Tidak Benar Terkait Minyak Sawit

01/31/2023
Zulhas Akan ke Malaysia Bahas Larangan Ekspor Sawit Uni Eropa

Zulhas Akan ke Malaysia Bahas Larangan Ekspor Sawit Uni Eropa

01/31/2023
Nasionalisme.co
  • Home
  • Bisnis
  • Politik
  • Wisata
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Peristiwa
No Result
View All Result
Nasionalisme.co
No Result
View All Result
Home Berita Pilihan

Sebut Jumlah Korban Karhutla 100 Ribu Orang, Harvard University Lecehkan Pemerintahan Jokowi

by admin
09/25/2016
in Berita Pilihan, Berita utama, Bisnis, Internasional, Politik
Sebut Jumlah Korban Karhutla 100 Ribu Orang, Harvard University Lecehkan Pemerintahan Jokowi

JAKARTA – Penelitian dari Harvard TH Chan School of Public Health AS yang menyebutkan korban tewas akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia mencapai 100 ribu orang, adalah pelecehan Amerika terhadap pemerintahan Indonesia. Namun demikian, penelitian semacam ini bisa muncul akibat kesalahan pemerintah Jokowi sendiri yang terlalu dekat dengan LSM lingkungan yang membawa kepentingan Negara Barat.

Pengamat kehutanan dan lingkungan IPB, Dr Ricky Avenzora, mengatakan publiksi Harvard TH Chan School of Public Health tersebut jelas sangat merendahkan Presiden Jokowi. Ini juga bagian dari strategi mereka untuk menghajar Indonesia dari segi lingkungan, tentu saja demi kepentingan Amerika sendiri dan sekutunya Eropa. “Penelitian itu juga menjadi indikator penting tentang semakin hilangnya integritas akademisi dalam percaturan konspirasi ekonomi global,” Ricky di Jakarta.
”
Pekan lalu, dalam jurnal yang dipublikasikan Harvard TH Chan School of Public Health, disebutkan Indonesia menanggung risiko yang sangat besar dari kebakaran. “Dan program mitigasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia terbukti gagal,” kata Shannon N. Koplitz, peneliti Harvard yang mempublikasikan hal tersebut dalam Enviromental Research Letter. Dalam melakukan penelitian ini, Harvard juga bekerjasama dengan Columbia University.

Baca Juga:  Satu Lagi Mucikari Nikita Mirzani & Puty Revita Masih Buron

Ricky berpendapat, angka 100 ribu korban meninggal bukan hanya hiperbolis dan sensasional , tetapi sulit dipertanggujawabkan kebenarannya. Fakta yang bersifat co-incidently berupa kematian penduduk dalam periode Karhutla 2015 merupakan fakta yang tak bisa diitampik. Hanya saja, penyebab kematian perlu dibedakan antara kematian alami, kematian yang bersifat kausalitas, dan kematian yang bersifat korelitas.

Pendapat senada dikemukakan Direktur Kajian Strategis dan Kebijakan Pertanian Institut Pertanian Bogor Dr Dodik Ridho Nurrochmat, Menurut Dodiek, penelitian tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan karena tidak memiliki indicator yang jelas. “Kalau karhutla sebelumnya, bisa berdampak pada kematian 80 ribu atau 90 ribu orang itu masuk akal. Ini angka 100 ribu dari mana. Janga-jangan a kematian akibat sebab lain yang tidak berhubungan dikaitkan dengan karhutla. Ini lebih mirip kampanye hitam dibandingkan peneilitian.”

Ricky yang juga Ketua Program Studi Pascasarjana Manajemen Ekowisata dan Jasa Lingkungan Fakultas Kehutanan IPB menambahkan, Indonesia perlu menantang Harvard untuk menunjukan validitas dan reliabilitas metode yang dipakai dalam mengambil kesimpulan tersebut. “Kita juga mempertanyakan motif Harvard. Dari sini, kita bisa mengenali siapa para akademisi, “produser” serta “sutradara” dari sandiwara serta kebodohan akademis yang mereka lakukan untuk memojokan Indonesia itu.”

Baca Juga:  Mulai Muncul Titik Panas di Pelalawan

Dua akademisi tadi menyayangkan, sikap pemerintah yang terlalu manut kepada Amerika Serikat, ternyata juga tidak menguntungkan bagi Indonesia dalam konstelasi politik dan ekonomo global.(KO)

Nasionalisme.co

Copyright © 2013-2020

  • About us
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Politik
  • Wisata
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Peristiwa

Copyright © 2013-2020