• Latest
  • Trending
  • All
Sejarah Gaib Pulau Jawa (12) : Amithaba & Sikap Mudera Sang Buddha

Sejarah Gaib Pulau Jawa (12) : Amithaba & Sikap Mudera Sang Buddha

11/02/2015
Apkasindo Aceh Sebut Harga Sawit 1 Ton Setara Pupuk 1 Sak

Harga CPO Melonjak, Emiten Sawit Cuan Hingga Rp 295,6 miliar

05/27/2022
Kemenko Bidang Ekonomi Sebut Indonesia Raja Sawit Global

Kemenko Bidang Ekonomi Sebut Indonesia Raja Sawit Global

05/27/2022
Kementan Terapkan Uji DNA Benih Sawit Demi Tingkatkan Produktivitas

Kementan Terapkan Uji DNA Benih Sawit Demi Tingkatkan Produktivitas

05/27/2022
Limbah Sawit PKE Sebanyak 7 Ribu Ton di Ekspor ke Korsel

Limbah Sawit PKE Sebanyak 7 Ribu Ton di Ekspor ke Korsel

05/27/2022
Menko Marves – GIMNI Sebut Audit Perusahaan Sawit Butuh Badan Khusus

Menko Marves – GIMNI Sebut Audit Perusahaan Sawit Butuh Badan Khusus

05/26/2022
Sejumlah Pabrik di Belitung Kembali Beli Hasil Panen Petani Sawit

Sejumlah Pabrik di Belitung Kembali Beli Hasil Panen Petani Sawit

05/26/2022
Sejumlah Pabrik di Belitung Mulai Menerima Sawit Petani

Sejumlah Pabrik di Belitung Mulai Menerima Sawit Petani

05/26/2022
5 Tips Merawat Rem Tromol Pada Motor

5 Tips Merawat Rem Tromol Pada Motor

05/26/2022
Emiten Sawit TAPG Siapkan Ekspansi Bangun Refinery

Emiten Sawit TAPG Siapkan Ekspansi Bangun Refinery

05/25/2022
Teknologi Terbaru, Pabrik Minyak Sawit Tanpa Uap

Teknologi Terbaru, Pabrik Minyak Sawit Tanpa Uap

05/25/2022
Pemerintah Siapkan Koperasi Bangun Pabrik Sawit Merah

Pemerintah Siapkan Koperasi Bangun Pabrik Sawit Merah

05/25/2022
Bisakah Bank Blokir Rekening Penipu?

Bisakah Bank Blokir Rekening Penipu?

05/25/2022
Nasionalisme.co
  • Home
  • Bisnis
  • Politik
  • Wisata
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Peristiwa
No Result
View All Result
Nasionalisme.co
No Result
View All Result
Home Berita Pilihan

Sejarah Gaib Pulau Jawa (12) : Amithaba & Sikap Mudera Sang Buddha

by admin
11/02/2015
in Berita Pilihan, Berita utama, Budaya, Featured, Figur, Hiburan, Ide, Inspirasi, Internasional, Prestasi, Teknologi, Wisata
Sejarah Gaib Pulau Jawa (12) : Amithaba & Sikap Mudera Sang Buddha

pulsk.com

Semua yang ada di Candi Borobudur berjumlah 108 patung. Itu dengan tiap sisi duduk dengan mudra (sikap semadi) yang sama.

Di sebelah utara, misalnya, mudranya dinamakan Abhaya (tanpa ketakutan). Di sebelah timur, mudranya adalah Bhumisparsha (menyentuh tanah), di sebelah selatan dengan mudra Dana (memberi). Dan di sebelah barat Dhyana (meditasi).

Sebagaimana dapat dilihat pada gambar yang ada di candi ini, maka pada tiap platform (mimbar) yang bundar itu didapatkan satu lingkaran patung-patung Sang Buddha yang semuanya berjumlah 72. Tetapi dalam hal ini tiap patung duduk dalam dagoda atau stupa dari batu yang berkisi.

Kisi ini berlainan pada platform-plarform itu. Lobangnya kadang-kadang persegi, kadang-kadang menyerupai bentuk intan. Dan Fa Hien menganggap itu melambangkan (sebagaimana dapat dinyatakan dalam batu) kejernihan serta kebagusan dari aura atau badan orang pada tingkatan yang lebih tinggi.

Bhikkhu-bhikkhu yang lebih tua dari Sangha Buddhis biasanya memimpin murid-muridnya serta peziarah-peziarah mereka dari tingkatan yang satu pada tingkatan lain dari bangunan itu. Mereka memberikan serangkaian risalah mengenai kehidupan serta ajaran Sang Buddha, dengan mempergunakan ukiran sebagai alat untuk menjelaskannya.

Baca Juga:  ILO-GAPKI Gelar Pelatihan Dialog Sosial, Antisipasi Silang Sengketa Kebun Sawit

Tetapi pada siswa-siswa yang lebih lanjut, mereka juga menerangkan teori mengenai tujuh alam dan mengenai tujuh azas pokok manusia dengan mempergunakan ketiga lingkaran dan keempat persegi sebagai tanda. Segitiga dan segiempat itu adalah untuk melambangkan Tritunggal Agung dan Empat ganda rendahan.

Seluruh bangunan diperlengkapi di atasnya dengan menara yang lebih besar, bergaris tengah 50 kaki dan dimahkotai dengan sebuah ujung menara yang patah. Menara ini dahulu mengandung sebuah kotak kecil periuk berisi abu (namun telah lama hilang). Dan juga sebuah patung seorang Buddha yang jarang ada dan tidak-rampung.

Menurut teori dari banyak archeolog (ahli ilmu purbakala), yang dimaksudkan ini ialah melambangkan Amithaba, dan sengaja dibiarkan tak selesai untuk menunjukkan bahwa Cahaya Yang tak terbatas tak dapat dinyatakan dalam bentuk manusia, tetapi hanya dapat dikira-kira. (joss/bersambung)

Nasionalisme.co

Copyright © 2013-2020

  • About us
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Politik
  • Wisata
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Peristiwa

Copyright © 2013-2020