Indonesia beruntung memiliki luas laut cukup luas, karena dengan sumber daya alam (SDA) tersebut bisa mendongkrak atau memproduksi ikan lebih banyak lagi bahkan bisa memutar ekonomi dunia.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti optimis bisa menggairakan ekonomi Tanah Air melalui sektor perikanan. Hal ini lantaran sektor perikanan merupakan salah satu faktor pendorong yang paling penting bagi pertumbuhan ekonomi dunia, inklusifitas sosial, dan pelestarian lingkungan.
“Sektor kelautan dan perikanan harus menjadi fokus perhatian dunia global, karena pada kenyataannya sektor perikanan merupakan salah satu faktor pendorong yang paling penting bagi pertumbuhan ekonomi dunia,” kata Susi.
Melihat hal itu, Susi akan mengajak kepada semua pihak terutama masyarakat dunia global untuk memberikan perhatian penuh pada keberadaan laut serta menjaga keberadaan ikan dan segala jenis hewan yang ada di laut. Artinya, semua jenis biota laut termasuk trumbu karang dan semua jenis ikan.
Hal itulah yang saat ini dilakukan Indonesia yaitu tidak hanya menggerakan ekonomi melalui sektor perikanan, tapi juga menjaga kelestarian alam dengan cara tidak menangkap ikan melalui alat-alat yang bisa merusak alam, diantaranya alat peledak, alat kimia hingga cantrang dan lainnya.
“Jadi ini komitmen kita yang menjadikan laut sebagai masa depan bangsa dengan mendasarkan tiga pilar, kedaulatan, keberlanjutan dan kesejahteraan,” tegas Susi.
Tapi, menurut Susi untuk menjaga laut diperlukan sebuat keakuratan data. Untuk itu pihaknya akan membenahi keakuratan data. Sebab tanpa adanya keakuratan data maka pembangunan di sektor laut dipastikan tidak akan maksimal.
Seperti diketahui dengan luasnya perairan di Indonesia maka tidak sedkit kapal asing yang mencoba untuk masuk ke wilayah Indonesia untuk mengambil SDA yang ada didalamnya tanpa adanya perizinan, dan ini termasuk illegal fishing.
“Maka dalam hal ini keberadaan data menjadi fokus pemerintah Indonesia dalam menjaga sektor laut,” ucap Susi.
Alhasil, Susi mengatakan, saat ini Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menerapkan program “one data”. Melalui program tersebut diharapkan tidak ada lagi perbedaan masalah data.
“Sebab “one data” ini yakni bisa bersinergi dan bisa dilihat dimana saja mulai cara ambil data, publish data, olah data, dan semuanya jadi satu sumber. Jadi tidak berbeda-beda,” pungkas Susi. FN