SOLO – Setelah sempat terkunci di dalam Keraton Kasunanan, selama tiga hari dua malam, sejak Kamis 11 Pebruari 2021 siang, dua putri Raja, GKR Wandansari Koes Moertiyah atau biasa dipanggil Gusti Moeng dan GKR Timoer Rumbai, Sabtu (13/2/2021, sekira pukul 15.11 WIB keluar dari dalam Keraton.
Suasana haru menyelimuti keluarnya dua putri keturunan Pakubuwono XII dan Pakubuwono XIII dan tiga abdi dalem dari dalam Keraton. Beberapa kerabat abdi dalem yang keluarganya ikut terkunci bersama dua putri raja ini tak henti-hentinya merangkul keluarga mereka, sesaat keluar dari dalam Keraton.
Begitu pula GKR Timoer Rumbai langsung memeluk putranya yang masih kecil. Bahkan GKR Timoer Rumbai sempat memarahi para penjaga Keraton yang sempat menarik putranya.
“Hati-hati jangan main kasar. Ini wayah (Cucu) Sinuhun (Raja Keraton). Sopan sedikit,” teriak GKR Timoer Rumbai pada para penjaga pintu Korikamandungan (pintu utama Keraton), Sabtu (13/2/2021).
Pada wartawan, Gusti Moeng mengaku bersyukur akhirnya bisa keluar dari dalam Keraton. Gusti Moeng pun menceritakan apa yang dialaminya selama dirinya dikunci didalam.
Menurut Gusti Moeng, dirinya sangat senang sekali akhirnya bisa sampai dikeputren. Dan bisa melihat kondisi Keraton seutuhnya.
“Saya sangat terenyuh melihat Keputren, tempat tinggal kita lahir dan sampai umur 34 tahun saya menikah, harus meninggalkan Keputren, luar biasa (saat melihat kondisi) seperti kuburan. Rasanya miris lihat itu. Sepertinya habis dipotongin semak-semaknya. Tapi bangunan benar-benar sudah memprihatinkan,”papar Gusti Moeng.