Wisata kelinci sedang digagas oleh para pemuda di Dusun Cangar, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Batu. Ketika memasuki wilayah tersebut memang kelinci merupakan maskot utamanya. Hal ini dibuktikan dengan di samping pintu masuk terdapat miniatur kelinci.
Menurut penuturan Aris Faudin, ternak kelinci mulai ada di desa tersebut sejak tahun 1994. Awalnya peternak kelinci hanya beberapa orang saja. Namun karena prospeknya ukup baik, maka banyak orang yang juga ikut beternak kelinci.
Para peternak kelinci ini membentuk koperasi pada tahun 2002. Namun pada tahun 2009 koperasi ini bubar karena anggotanya mengalami penurunan. Menanggapi itu, Aris dan para peternak kelinci segera bertindak cepat. Mereka mendirikan Kelompok Tani Akur di tahun 2010. Dari sinilah muncul gagasan untuk menjadikan Dusun Cangar sebagai wisata edukasi kelinci.
Perlahan tapi pasti, gagasan ini mulai dirancang dan direalisasikan oleh anggota Kelompok Tani Akur. “Untuk merealisasikan gagasan ini, kami juga menggandeng para pemuda yang ada di daerah kami karena kami yakin ide-ide mereka masih fresh,” jelas Aris.
Salah satu langkah yang ditempuh saat ini adalah menyediakan tempat yang pas bagi wisata edukasi kelinci serta memperbanyak koleksi kelinci yang diternak. “Sejauh ini kami memiliki 20 jenis kelinci untuk diternak dan itu masih dapat bertambah lagi,” ujarnya.
Aris berharap semoga dengan dijadikannya Batu sebagai Kota Pariwisata, dapat meningkatkan daya tarik dan nilai jual kelinci di daerah Batu. Ardi Wina Saputra