Perancis telah menutup 20 masjid dan musalla. Tempat-tempat ibadah itu dianggap mengajarkan paham Islam radikal. Penutupan sejak Desember 2015 itu tidak menutup kemungkinan akan bertambah.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve, mengatakan bahwa di Perancis tidak ada tempat bagi orang-orang yang menyebarkan hal-hal yang berbau kebencian di musalla atau di masjid.
“Ini juga berlaku bagi orang-orang yang tidak menghargai prinsip republik , khususnya soal kesetaraan antara pria dan perempuan,” ujarnya seperti diberitakan Middle East Online, Selasa (2/8/2016).
Untuk itu, katanya, beberapa bulan lalu dia mengambil langkah menutup masjid-masjid. Ini menurutnya berdasarkan keadaan darurat, langkah hukum serta langkah administratif. “Sekitar 20 masjid telah ditutup dan yang lainnya akan menyusul,” katanya.
Menurut Cazeneuve, penutupan masjid-masjid itu dilakukan setelah dia mengadakan pertemuan dengan Dewan Agama Muslim Perancis. Pertemuan itu dilakukan, karena Negeri Mode ini dibayangi oleh rangkaian serangan yang mengatasnamakan radikal Islam sebagai dasar serangan itu. jss