Sejumlah aksi teror berpa penembakan dan ledakan terjadi di Paris Prancis pada Jumat (13 November 2015) malam. Aksi teror tersebut terjadi sedikitnya di tujuh lokasi yang berbeda dan memakan korban jiwa hingga ratusan orang.
Ledakan awal terjadi pada JUmat (13 November 2015) pukul 20.30 waktu Paris, di dekat Stade de France, stadion dimana digelarnya pertandingan sepakbola persahabatan antara Prancis melawan Jerman.
Pada pukul 21.50 waktu Paris, dilaporkan terjadi aksi penembakan oleh seorang pria di restoran dan bar Le Carillon, secara brutal pria itu melepaskan tembakan ke arah pengunjung restoran, dan juga menembak ke arah pengunjung restoran Petit Cambodge, restoran Kamboja di seberang Le Carillon. Sedikitnya 11 orang dilaporkan tewas dalam penembakan itu.
Sementara pada pukul 21.57 waktu Paris, Polisi setempat menerima laporan penyanderaan di sebuah gedung teater yang sedang digunakan untuk konser band rock asal Amerika Serikat, Eagles of Death. Sedikitnya 100 orang dilaporkan disandera di dalam gedung ini.
Menurut keterangan orang yang berhasil lolos menyebutkan, darah manusia memenuhi bagian dalam gedung tersebut. Polisi bersenjata lengkap selanjutnya menyerbu gedung Bataclan dan memastikan dua pelaku serangan di gedung itu tewas. Polisi memastikan penyanderaan berakhir dan sedikitnya 100 orang tewas di dalam gedung itu.
Penembakan juga dilaporkan terjadi di beberapa restoran lainnya, termasuk sebuah bar bernama La Belle Quipe di dekat kawasan Rue de Charonne dan Rue Faid Herbe serta sebuah pusat perbelanjaan Les Halles di kawasan Paris.
Pasca insiden tersebut, Presiden Francois Hollande langsung menetapkan situasi darurat nasional dan menyatakan penutupan sementara seluruh perbatasan Prancis. Tentara Prancis dikerahkan ke pusat wilayah Paris.
Penghitungan sementara, juru pemerintahan kota Paris menyebut, korban tewas mencapai total 153 orang. Kementerian Dalam Negeri Prancis menyebut 112 orang di antaranya tewas di Gedung Konser Bataclan. R3