• Latest
  • Trending
  • All
Usia Pesawat Terbang

Usia Pesawat Terbang

01/11/2021
Meski Digebuk Pagebluk, Kaltim Mulai Ekspor Sawit Awal 2021 ke Tiongkok

Meski Digebuk Pagebluk, Kaltim Mulai Ekspor Sawit Awal 2021 ke Tiongkok

01/17/2021
Dukung Perkebunan Rakyat, Pemkab Muba Lakukan Peremajaan 3.000 Hektare Kebun Sawit

Dukung Perkebunan Rakyat, Pemkab Muba Lakukan Peremajaan 3.000 Hektare Kebun Sawit

01/17/2021
Malaysia Akan Ambil Langkah Hukum Soal Kebijakan Sawit UE

Malaysia Akan Ambil Langkah Hukum Soal Kebijakan Sawit UE

01/17/2021
Pertamina Akan Uji Coba Produksi BBM dari Minyak Kelapa Sawit

Pertamina Akan Uji Coba Produksi BBM dari Minyak Kelapa Sawit

01/16/2021
Harga CPO Makin Meroket, Sekarang Dekati RM 3.500

Harga CPO Makin Meroket, Sekarang Dekati RM 3.500

01/16/2021
Pemerintah Akan Subsidi Program Mandatori Biodiesel

Pemerintah Akan Subsidi Program Mandatori Biodiesel

01/16/2021
Gempa M 6,2 Guncang Sulawesi Barat, Kantor Gubernur Rusak Parah

Gempa M 6,2 Guncang Sulawesi Barat, Kantor Gubernur Rusak Parah

01/15/2021
Analis: Sampoerna Agro Miliki Ruang Besar untuk Pacu Pertumbuhan Jangka Panjang

Analis: Sampoerna Agro Miliki Ruang Besar untuk Pacu Pertumbuhan Jangka Panjang

01/15/2021
Duta Besar UE : Kita Buka Pintu Impor Sawit (CPO) Dari Indonesia

Duta Besar UE : Kita Buka Pintu Impor Sawit (CPO) Dari Indonesia

01/14/2021
Gelar Pertemuan Dengan Raja Belgia, DUBES RI Bahas Minyak Sawit Berkelanjutan

Gelar Pertemuan Dengan Raja Belgia, DUBES RI Bahas Minyak Sawit Berkelanjutan

01/14/2021
Sisi Lain Almarhum Syeikh Ali Jaber

Sisi Lain Almarhum Syeikh Ali Jaber

01/14/2021
Yang Aku Pelajari dari Alfian Mujani

Yang Aku Pelajari dari Alfian Mujani

01/14/2021
Nasionalisme.co
  • Home
  • Bisnis
  • Politik
  • Wisata
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Peristiwa
No Result
View All Result
Nasionalisme.co
No Result
View All Result
Home Berita Pilihan

Usia Pesawat Terbang

Oleh: Tofan Mahdi*

by admin
01/11/2021
in Berita Pilihan, Pena di Atas Langit
Usia Pesawat Terbang

DISCLAIMER:Tulisan ini adalah pendapat prihadi. Hanya pendapat penulis berdasarkan pengalaman, pengamatan, dan analisis dari berbagai sumber bacaan sekunder dan karena itu tulisan ini sangat subjektif, terbatas, dan mungkin tidak dalam. Tulisan ini dibuat atas nama pribadi saya sebagai Business Travellerdan/atau penulis buku Pena di Atas Langitdan tidak dituliskan atau dikaitkan dengan jabatan di kantor atau organisasi di mana saya bekerja sekarang. Sehingga kapasitas saya sebagai penulis dalam kapasitas pribadi dan bukan mewakili institusi apapun.

===============================================

Kecelakaan Udara

Dalam setiap terjadi peristiwa kecelakaan pesawat terbang, beberapa hal yang langsung menjadi pertanyaan publik adalah apakah nama maskapainya, jenis pesawat, dan tahun pembuatan pesawat. Publik sering dibuat kaget ketika kecelakaan penerbangan dialami maskapai dengan reputasi keselamatan yang baik, berperingkat baik, dan tidak memiliki catatan kelam dalam dunia penerbangan. Begitu pula sebaliknya. Jenis pesawat ditanyakan publik sebatas apakah kali ini menimpa pesawat buatan atau B, atau pabrikan lain.

Terkait usia pesawat, seringkali menjadi diskusi agak panjang. Apalagi, seperti dalam tragedi Lion Air JT610 pada 29 Oktober 2018, pesawat Boeing 737-Max dengan registrasi PK-LQP, merupakan brand new aircraft yang belum genap satu tahun beroperasi. Beberapa kecelakaan pesawat terbang fatal yang terjadi di dunia ini juga pernah melibatkan pesawat-pesawat yang boleh dikatakan, dalam definisi penulis, pesawat baru (masa operasi kurang dari 10 tahun).  Pun pesawat Airbus A330 milik Air France dengan nomor penerbangan AF447 yang jatuh saat cruising dari Rio de Janiero menuju Paris juga baru mengudara selama empat tahun.

Karena itu, dalam setiap terjadinya kecelakaan yang melibatkan penerbangan sipil, usia pesawat selalu dikesampingkan sebagai faktor penyebab terjadinya kecelakaan. Karena di mana pun, termasuk di Indonesia, setiap pesawat terbang yang melintas di udara telah lolos dari uji kelaikan terbang (reliable to fly). Regardless, berapa pun usia pesawat tersebut, jika lolos dalam uji kelaikan terbang, maka standard kelayakannya sama dengan pesawat-pesawat lain. Kecelakaan pesawat bisa terjadi pada pesawat dalam usia berapa pun, pesawat baru maupun lama.

Dalam tragedi jatuhnya pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 di atas Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1) lalu, mengutip berita sejumlah media, pesawat nahas dengan registrasi PK-CLC tersebut telah berusia 26 tahun dan 7 bulan. Meski bagi awam dinilai sudah cukup berumur, namun pesawat tersebut diizinkan terbang yang berarti telah lolos uji kelaikan. Sehingga, secara normatif, usia pesawat yang sudah lebih seperempat abad tersebut tidak bisa dianggap sebagai faktor penyebab tragedi penerbangan SJ182.

 

Pendapat Awam

Pesawat yang sudah berumur dan tetap diizinkan terbang bukan hanya di Indonesia. Sejumlah maskapai berbiaya murah di Eropa juga banyak menggunakan pesawat yang gaek. Salah satunya maskapai berbiaya murah dari Spanyol, Vueling Airlines. Dalam sebuah penerbangan dari kota Roma Italia ke Paris Prancis dengan Vueling Airlines tahun lalu, penulis mendapat pesawat yang gaek, sudah beroperasi lebih dari 15 tahun. Alhamdulillah, penerbangan lancar dan baik-baik saja. Hanya saja interior pesawat yang berasa sangat kuno.

Meski paham bahwa usia pesawat tidak mempengaruhi risiko sebuah keselamatan penerbangan, namun sebagai seorang penumpang pesawat dan awam dengan dunia penerbangan, saya tetap lebih nyaman jika saat terbang dapat pesawat baru. Karena itu, setiap akan terbang selalu memastikan jadwal penerbangan saya akan menggunakan pesawat jenis apa dan bila memungkinkan dari website maskapai saya kepoin (jika sudah tersedia) registrasi pesawatnya.

Sekali lagi ini adalah pendapat dan sikap pribadi saya yang awam dan tidak bisa dijadikan rujukan para penumpang pesawat terbang. Misalnya, saat akan terbang dari Jakarta ke Bali dengan maskapai Garuda Indonesia, saya cenderung memilih jadwal yang menggunakan pesawat berbadan lebar (double isle) daripada yang single isle. Saya tidak tahu apakah sekarang berubah, karena saya sudah 10 bulan sejak pandemik covid tidak terbang. Seperti diketahui, selain armada Boeing 737-800 NG, Garuda Indonesia juga menggunakan jenis pesawat A330-300, A330-200, dan Boeing B777 untuk rute Jakarta-Denpasar. Apa alasan saya? Sekali lagi ini subjektif dan tidak bisa dijadikan acuan, lebih nyaman saja terbang dengan pesawat besar.

Begitu pula dengan usia pesawat. Saya juga lebih nyaman jika terbang dan mendapatkan pesawat yang lebih baru.  Misalnya, saat terbang dengan Garuda dan naik 737-8, jika mendapatkan registrasi Mama (PK-GM…) atau November (PK-GN…) merasa lebih nyaman daripada mendapatkan registrasi Echo (PK-GE…) atau Fanta (PK-GF…) yang kemungkinan umur pesawatnya lebih tua. Sikap ini tidak terkait dengan risiko penerbangan, hanya terkait subjektivitas kenyamanan saya sebagai penumpang.

Pun, saat terbang ke luar negeri, saya cenderung memilih maskapai yang mengoperasikan armada pesawat dengan usia yang muda. Tentu saja setelah mempertimbangkan aspek harga yang kompetitif (maksudnya murah ;)). Juga cenderung memilih maskapai yang berdasarkan rating SkyTrax adalah maskapai berbintang lima, atau paling tidak bintang empat. Maskapai besar dunia seperti Singapore Airlines (SQ) dan Qatar Airways (QR) adalah dua dari sedikit maskapai dunia berbintang lima yang konsisten merevitalisasi dan meremajakan armada pesawatnya. Rata-rata usia pesawat yang dioperasikan kedua maskapai tersebut adalah lima tahun. Dan SQ serta QR adalah dua maskapai dunia yang memilki reputasi keselamatan penerbangan yang sangat baik.

Kembali kepada tragedi SJ182, kita tentu harus menunggu hasil investigasi KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi), untuk mengetahui pasti apa penyebab jatuhnya Sriwijaya Air PK-CLC. Dan sudah selayaknya kita mendoakan seluruh korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, dan semoga kecelakaan SJ182 menjadi tragedi penerbangan terakhir di Indonesia. ([email protected])

* Tofan Mahdi, seorang business traveller dan penulis buku Pena di Atas Langit

 

Tags: kecelakaan pesawatpesawat terbang
  • Trending
  • Comments
  • Latest
WHO Mengeluarkan Kriteria Baru Kelompok Usia

WHO Mengeluarkan Kriteria Baru Kelompok Usia

07/30/2017
Anda Pelihara Kucing Pembawa Rezeki Atau Petaka?

Anda Pelihara Kucing Pembawa Rezeki Atau Petaka?

02/15/2016
Wisata Libur Lebaran ke Dodo, Pantai Cantik di Maluku

Wisata Libur Lebaran ke Dodo, Pantai Cantik di Maluku

05/24/2020
Meski Digebuk Pagebluk, Kaltim Mulai Ekspor Sawit Awal 2021 ke Tiongkok

Meski Digebuk Pagebluk, Kaltim Mulai Ekspor Sawit Awal 2021 ke Tiongkok

0
Bukan Hanya Anak Jawa yang Berprestasi

Bukan Hanya Anak Jawa yang Berprestasi

0
Evan Dimas Ingin Bawa Indonesia ke Piala Dunia U-20

Evan Dimas Ingin Bawa Indonesia ke Piala Dunia U-20

0
Meski Digebuk Pagebluk, Kaltim Mulai Ekspor Sawit Awal 2021 ke Tiongkok

Meski Digebuk Pagebluk, Kaltim Mulai Ekspor Sawit Awal 2021 ke Tiongkok

01/17/2021
Dukung Perkebunan Rakyat, Pemkab Muba Lakukan Peremajaan 3.000 Hektare Kebun Sawit

Dukung Perkebunan Rakyat, Pemkab Muba Lakukan Peremajaan 3.000 Hektare Kebun Sawit

01/17/2021
Malaysia Akan Ambil Langkah Hukum Soal Kebijakan Sawit UE

Malaysia Akan Ambil Langkah Hukum Soal Kebijakan Sawit UE

01/17/2021
Nasionalisme.co

Copyright © 2013-2020

  • About us
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Politik
  • Wisata
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Peristiwa

Copyright © 2013-2020